Palembang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Tata Ruang (DPUBMTR) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan sebanyak 83 paket pengerjaan jalan pada tahun 2024.
Kepala DPUBMTR Sumsel M Affandi, di Palembang, Rabu, mengatakan paket pengerjaan jalan itu terbagi menjadi pembangunan, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pelebaran jalan.
Pada tahun 2024, kami menyiapkan 83 paket pengerjaan jalan, akan tetapi paket tersebut terbagi menjadi pembangunan, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pelebaran jalan, dengan nilai anggaran Rp425 miliar” katanya pula.
Ia menjelaskan dalam paket jalan tersebut ada beberapa jalan yang baru menjadi tanggung jawab provinsi dari sebelumnya merupakan milik pemerintah kabupaten/kota. Dari perpindahan tanggung jawab itu, provinsi harus melakukan pelebaran luas jalan menjadi standar jalan provinsi.
"Jalan provinsi memiliki standar selebar tujuh meter. Jadi, kalau ada jalan provinsi di kabupaten dan kota yang masih lebarnya di bawah standar itu, maka diutamakan pengerjaan pelebaran jalan untuk memenuhi standar,” katanya lagi.
Meski demikian, apabila jalan itu banyak berlubang, maka perbaikan kerusakan itu yang lebih diutamakan.
“Apabila suatu jalan itu banyak berlubang, maka perbaikan kerusakan itu yang lebih diutamakan. Jadi pengerjaan jalan ini menyesuaikan kebutuhan,” ujarnya pula.
Pihaknya berharap proses pelelangan paket pengerjaan jalan tersebut dapat selesai pada bulan Maret 2024.
“Semakin cepat pengerjaan jalan ini lebih bagus, sehingga kemantapan jalan di 2024 diharapkan bisa meningkat dan berada pada angka 90 persen,” kata Affandi.
DPUBMTR mencatat kemantapan jalan di Sumsel pada 2023 mencapai 88,15 persen atau turun dibandingkan 2022 sebesar 93,6 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPUBMTR Sumsel menyiapkan 83 paket pengerjaan jalan pada 2024
Kepala DPUBMTR Sumsel M Affandi, di Palembang, Rabu, mengatakan paket pengerjaan jalan itu terbagi menjadi pembangunan, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pelebaran jalan.
Pada tahun 2024, kami menyiapkan 83 paket pengerjaan jalan, akan tetapi paket tersebut terbagi menjadi pembangunan, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pelebaran jalan, dengan nilai anggaran Rp425 miliar” katanya pula.
Ia menjelaskan dalam paket jalan tersebut ada beberapa jalan yang baru menjadi tanggung jawab provinsi dari sebelumnya merupakan milik pemerintah kabupaten/kota. Dari perpindahan tanggung jawab itu, provinsi harus melakukan pelebaran luas jalan menjadi standar jalan provinsi.
"Jalan provinsi memiliki standar selebar tujuh meter. Jadi, kalau ada jalan provinsi di kabupaten dan kota yang masih lebarnya di bawah standar itu, maka diutamakan pengerjaan pelebaran jalan untuk memenuhi standar,” katanya lagi.
Meski demikian, apabila jalan itu banyak berlubang, maka perbaikan kerusakan itu yang lebih diutamakan.
“Apabila suatu jalan itu banyak berlubang, maka perbaikan kerusakan itu yang lebih diutamakan. Jadi pengerjaan jalan ini menyesuaikan kebutuhan,” ujarnya pula.
Pihaknya berharap proses pelelangan paket pengerjaan jalan tersebut dapat selesai pada bulan Maret 2024.
“Semakin cepat pengerjaan jalan ini lebih bagus, sehingga kemantapan jalan di 2024 diharapkan bisa meningkat dan berada pada angka 90 persen,” kata Affandi.
DPUBMTR mencatat kemantapan jalan di Sumsel pada 2023 mencapai 88,15 persen atau turun dibandingkan 2022 sebesar 93,6 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPUBMTR Sumsel menyiapkan 83 paket pengerjaan jalan pada 2024