Baturaja (ANTARA) - Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menyalurkan 935 ton beras bantuan pangan untuk periode Desember 2023 kepada masyarakat di OKU Raya.
"Di penghujung tahun ini ada 93 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di OKU Raya meliputi tiga kabupaten yaitu OKU, OKU Timur dan OKU Selatan yang menerima bantuan pangan dari pemerintah," kata Kepala Bulog OKU Julkhaidar Romadhon di Baturaja, Jumat.
Dia mengatakan, penyaluran beras bantuan pangan dari pemerintah pusat itu sudah tersalurkan 100 persen kepada seluruh KPM di tiga kabupaten tersebut.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada penyaluran bantuan sebelumnya di periode September-November 2023 yang hanya berjumlah 922 ton beras tersalurkan kepada 92 ribu KPM di wilayah itu.
"Semula bantuan ini disalurkan hanya sampai November 2023, namun diperpanjang lagi hingga Juni 2024," katanya.
Dia menjelaskan, keputusan tersebut berdasarkan Instruksi Presiden Joko Widodo dalam upaya mengendalikan harga beras di pasaran agar tetap stabil.
Salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras agar memperkuat intervensi dalam mengendalikan harga beras yang belum menurun setelah mengalami peningkatan drastis sejak beberapa waktu lalu.
Untuk mekanisme penyaluran bantuan tersebut, kata dia, masih sama seperti sebelumnya yaitu setiap KPM menerima sebanyak 10 kilogram beras per bulan.
"Dan tentunya beras yang disalurkan dalam bentuk bansos ini telah dilakukan pengecekan kualitas terlebih dahulu sehingga dipastikan benar-benar layak dikonsumsi," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya bantuan yang digulirkan tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga pangan, khususnya pada komoditas beras yang saat ini sedang melonjak di pasaran.
"Di penghujung tahun ini ada 93 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di OKU Raya meliputi tiga kabupaten yaitu OKU, OKU Timur dan OKU Selatan yang menerima bantuan pangan dari pemerintah," kata Kepala Bulog OKU Julkhaidar Romadhon di Baturaja, Jumat.
Dia mengatakan, penyaluran beras bantuan pangan dari pemerintah pusat itu sudah tersalurkan 100 persen kepada seluruh KPM di tiga kabupaten tersebut.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada penyaluran bantuan sebelumnya di periode September-November 2023 yang hanya berjumlah 922 ton beras tersalurkan kepada 92 ribu KPM di wilayah itu.
"Semula bantuan ini disalurkan hanya sampai November 2023, namun diperpanjang lagi hingga Juni 2024," katanya.
Dia menjelaskan, keputusan tersebut berdasarkan Instruksi Presiden Joko Widodo dalam upaya mengendalikan harga beras di pasaran agar tetap stabil.
Salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras agar memperkuat intervensi dalam mengendalikan harga beras yang belum menurun setelah mengalami peningkatan drastis sejak beberapa waktu lalu.
Untuk mekanisme penyaluran bantuan tersebut, kata dia, masih sama seperti sebelumnya yaitu setiap KPM menerima sebanyak 10 kilogram beras per bulan.
"Dan tentunya beras yang disalurkan dalam bentuk bansos ini telah dilakukan pengecekan kualitas terlebih dahulu sehingga dipastikan benar-benar layak dikonsumsi," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya bantuan yang digulirkan tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga pangan, khususnya pada komoditas beras yang saat ini sedang melonjak di pasaran.