Jakarta (ANTARA) - Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto mengatakan Indonesia tetap menarik sebagai lahan investasi meski di tengah gejolak ketidakpastian global.
"Indonesia masih tetap menarik, meski di tengah ketidakpastian global yang tinggi," kata Rully kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Indonesia menarik bagi para investor karena kondisi ekonomi stabil, yakni masih dapat mempertahankan pertumbuhan yang tinggi di tengah ketidakpastian global. Kemudian, inflasi juga masih terjaga, dan situasi politik juga stabil menjelang pemilihan umum (pemilu).
Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh konsisten di atas 5 persen sejak kuartal IV-2021. Pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut agar tetap baik hingga akhir tahun.
Menurut Bank Indonesia, inflasi turun dan terkendali lebih cepat dari perkiraan, di mana pada akhir kuartal III-2023 inflasi tercatat sebesar 2,28 persen. Sedangkan inflasi pada Oktober atau awal kuartal IV tercatat sebesar 2,56 persen.
Lebih lanjut, Rully menuturkan Pemerintah Indonesia melakukan berbagai kebijakan dalam menarik lebih banyak investasi masuk ke Tanah Air sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Selain itu, berbagai proyek-proyek besar dilakukan termasuk infrastruktur, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilirisasi, sehingga sumber daya digunakan secara optimal.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, antara lain meningkatkan volume produk ekspor unggulan seperti pertambangan, sumber daya alam, dan kelapa sawit.
Pemerintah Indonesia juga menciptakan iklim investasi yang menarik dengan menyederhanakan berbagai regulasi terkait investasi, memanfaatkan forum kerja sama ekonomi internasional untuk memperluas pasar ekspor produk Indonesia.
Selanjutnya, Indonesia mendorong belanja pemerintah khususnya pada kementerian/lembaga besar di bidang infrastruktur, padat karya dan pertanian.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp266 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan angka tersebut mencapai 25,3 persen dari total realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp1.053,1 triliun.
"Seperempatnya (dari total realisasi investasi) itu hilirisasi," katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2023 di Jakarta, Jumat(20/10).
Sementara itu, investasi yang masuk dalam proyek pembangunan infrastruktur Kota Nusantara, di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, ditargetkan mencapai lebih kurang Rp45,5 triliun hingga akhir tahun 2023.
"Indonesia masih tetap menarik, meski di tengah ketidakpastian global yang tinggi," kata Rully kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Indonesia menarik bagi para investor karena kondisi ekonomi stabil, yakni masih dapat mempertahankan pertumbuhan yang tinggi di tengah ketidakpastian global. Kemudian, inflasi juga masih terjaga, dan situasi politik juga stabil menjelang pemilihan umum (pemilu).
Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh konsisten di atas 5 persen sejak kuartal IV-2021. Pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut agar tetap baik hingga akhir tahun.
Menurut Bank Indonesia, inflasi turun dan terkendali lebih cepat dari perkiraan, di mana pada akhir kuartal III-2023 inflasi tercatat sebesar 2,28 persen. Sedangkan inflasi pada Oktober atau awal kuartal IV tercatat sebesar 2,56 persen.
Lebih lanjut, Rully menuturkan Pemerintah Indonesia melakukan berbagai kebijakan dalam menarik lebih banyak investasi masuk ke Tanah Air sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Selain itu, berbagai proyek-proyek besar dilakukan termasuk infrastruktur, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilirisasi, sehingga sumber daya digunakan secara optimal.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, antara lain meningkatkan volume produk ekspor unggulan seperti pertambangan, sumber daya alam, dan kelapa sawit.
Pemerintah Indonesia juga menciptakan iklim investasi yang menarik dengan menyederhanakan berbagai regulasi terkait investasi, memanfaatkan forum kerja sama ekonomi internasional untuk memperluas pasar ekspor produk Indonesia.
Selanjutnya, Indonesia mendorong belanja pemerintah khususnya pada kementerian/lembaga besar di bidang infrastruktur, padat karya dan pertanian.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp266 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan angka tersebut mencapai 25,3 persen dari total realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp1.053,1 triliun.
"Seperempatnya (dari total realisasi investasi) itu hilirisasi," katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2023 di Jakarta, Jumat(20/10).
Sementara itu, investasi yang masuk dalam proyek pembangunan infrastruktur Kota Nusantara, di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, ditargetkan mencapai lebih kurang Rp45,5 triliun hingga akhir tahun 2023.