Baturaja (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, memenuhi kebutuhan pakan ikan bagi peternak di daerah itu melalui pembangunan rumah produksi maggot dan cacing sutra.
"Rumah produksi maggot ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan sekaligus mendukung program Kampung Budidaya Ikan Gabus di Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tri Aprianingsih di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan, saat ini persiapan pembangunan rumah produksi maggot telah dilakukan oleh Kelompok Tani Karya Mandiri Jaya, Desa Marta Jaya, yang dibangun berukuran 10x15 meter,.termasuk rumah produksi cacing sutra yang dibangun di kawasan tersebut dengan ukuran ukuran 10x9 meter.
"Untuk pendanaan budidaya rumah maggot ini menggunakan dana bantuan CSR dari PT Semen Baturaja," katanya.
Menurut dia, saat ini maggot sangat populer di kalangan pembudidaya ikan air tawar di Indonesia di mana sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan.
Bahkan, sejak awal 2020 pemerintah akan menjadikan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ikan. "Meskipun demikian pemerintah fokus pada maggot, karena manfaat dan keunggulan yang tidak ada pada bahan baku lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, keunggulan dari maggot itu sendiri yaitu mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan.
Dalam pengelolaannya pun mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau karena media utamanya adalah sampah organik.
Ia berharap rumah maggot dan cacing sutra ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya seiring dengan meningkatnya produksi ikan air tawar di Kabupaten OKU.
"Program pembudidayaan ikan gabus Marta Jaya sudah memproduksi benih ikan gabus sebanyak 60 ribu ekor/tahun, sedangkan ikan konsumsi 8 ribu ekor/tahun," ujarnya.
"Rumah produksi maggot ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan sekaligus mendukung program Kampung Budidaya Ikan Gabus di Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tri Aprianingsih di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan, saat ini persiapan pembangunan rumah produksi maggot telah dilakukan oleh Kelompok Tani Karya Mandiri Jaya, Desa Marta Jaya, yang dibangun berukuran 10x15 meter,.termasuk rumah produksi cacing sutra yang dibangun di kawasan tersebut dengan ukuran ukuran 10x9 meter.
"Untuk pendanaan budidaya rumah maggot ini menggunakan dana bantuan CSR dari PT Semen Baturaja," katanya.
Menurut dia, saat ini maggot sangat populer di kalangan pembudidaya ikan air tawar di Indonesia di mana sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan.
Bahkan, sejak awal 2020 pemerintah akan menjadikan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ikan. "Meskipun demikian pemerintah fokus pada maggot, karena manfaat dan keunggulan yang tidak ada pada bahan baku lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, keunggulan dari maggot itu sendiri yaitu mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan.
Dalam pengelolaannya pun mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau karena media utamanya adalah sampah organik.
Ia berharap rumah maggot dan cacing sutra ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya seiring dengan meningkatnya produksi ikan air tawar di Kabupaten OKU.
"Program pembudidayaan ikan gabus Marta Jaya sudah memproduksi benih ikan gabus sebanyak 60 ribu ekor/tahun, sedangkan ikan konsumsi 8 ribu ekor/tahun," ujarnya.