Jakarta (ANTARA) - Pemain baru Satria Muda Pertamina Jakarta Abraham Damar Grahita menyebutkan bahwa tawaran dari tim langganan juara IBL itu datang di saat yang tepat dikarenakan dia terlibat permasalahan dengan klub lamanya.
"Ada kesalahan komunikasi. Ada komunikasi yang tidak tersampaikan," kata Abraham terkait dengan permasalahan yang dialaminya, mengutip laman resmi IBL di Jakarta, Kamis.
Tim terakhir Abraham di IBL adalah Prawira Harum Bandung. Dia telah membela tim juara IBL musim lalu itu sejak 2021 hingga 2022. Pada 2023, Abraham mendapatkan kesempatan bermain di liga basket Jepang bersama Veltex Shizouka yang bermain di divisi kedua kompetisi negara Sakura tersebut.
Namun kepindahan Abraham ke Jepang masih menyisakan permasalahan dengan Prawira Harum Bandung.
Menurut dia, periode 2023 adalah yang tersulit karena dia harus berurusan dengan hukum setelah bermain di Jepang. Pada masa itu, Abraham mulai berpikir untuk melupakan bola basket.
Karena kasus hukum tersebut pula, Abraham sempat melewatkan kesempatan bermain sebagai skuad timnas bola basket Indonesia di beberapa ajang internasional. Abraham tidak bisa memperkuat skuad timnas Indonesia pada kompetisi olahraga di Asia Tenggara yaitu SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou China.
Abraham juga tidak bermain memperkuat Indonesia di ajang prakualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bahkan pada Indonesia International Basketball Invitational 2023 yang merupakan ajang uji coba Indonesia Arena sebelum Piala Dunia FIBA 2023, Abraham hanya menonton timnas Indonesia di bangku penonton.
"Pada periode tersebut saya mulai berpikir melupakan bola basket. Namun karena saya orangnya kompetitif, jadi mengambil tawaran dari Satria Muda adalah yang paling masuk akal. Untuk tetap bermain di bola basket Indonesia dan menjadi juara di Indonesia," kata Abraham.
Kesepakatan kerja sama dengan Satria Muda dilakukan langsung bersama General Manager Satria Muda Riska Natalia Dewi dan disaksikan Presiden Klub Satria Muda Baim Wong. Hal ini sekaligus meresmikan kepindahan Abraham yang sebelumnya bermain untuk Prawira Harum Bandung.
"Ada kesalahan komunikasi. Ada komunikasi yang tidak tersampaikan," kata Abraham terkait dengan permasalahan yang dialaminya, mengutip laman resmi IBL di Jakarta, Kamis.
Tim terakhir Abraham di IBL adalah Prawira Harum Bandung. Dia telah membela tim juara IBL musim lalu itu sejak 2021 hingga 2022. Pada 2023, Abraham mendapatkan kesempatan bermain di liga basket Jepang bersama Veltex Shizouka yang bermain di divisi kedua kompetisi negara Sakura tersebut.
Namun kepindahan Abraham ke Jepang masih menyisakan permasalahan dengan Prawira Harum Bandung.
Menurut dia, periode 2023 adalah yang tersulit karena dia harus berurusan dengan hukum setelah bermain di Jepang. Pada masa itu, Abraham mulai berpikir untuk melupakan bola basket.
Karena kasus hukum tersebut pula, Abraham sempat melewatkan kesempatan bermain sebagai skuad timnas bola basket Indonesia di beberapa ajang internasional. Abraham tidak bisa memperkuat skuad timnas Indonesia pada kompetisi olahraga di Asia Tenggara yaitu SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou China.
Abraham juga tidak bermain memperkuat Indonesia di ajang prakualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bahkan pada Indonesia International Basketball Invitational 2023 yang merupakan ajang uji coba Indonesia Arena sebelum Piala Dunia FIBA 2023, Abraham hanya menonton timnas Indonesia di bangku penonton.
"Pada periode tersebut saya mulai berpikir melupakan bola basket. Namun karena saya orangnya kompetitif, jadi mengambil tawaran dari Satria Muda adalah yang paling masuk akal. Untuk tetap bermain di bola basket Indonesia dan menjadi juara di Indonesia," kata Abraham.
Kesepakatan kerja sama dengan Satria Muda dilakukan langsung bersama General Manager Satria Muda Riska Natalia Dewi dan disaksikan Presiden Klub Satria Muda Baim Wong. Hal ini sekaligus meresmikan kepindahan Abraham yang sebelumnya bermain untuk Prawira Harum Bandung.