Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menggalakkan pegawai negeri/aparatur sipil negara (ASN) melakukan sedekah subuh untuk membantu perbaikan rumah warga miskin yang tidak layak huni.

"Gerakan sedekah subuh sepanjang 2023 ini berjalan cukup baik dengan dana yang berhasil dihimpun ratusan juta rupiah, untuk itu perlu lebih digalakkan gerakan tersebut agar dapat dihimpun dana lebih besar dan lebih banyak warga miskin yang bisa dijangkau," kata Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Jumat.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Palembang terus mengembangkan program penghimpunan dana untuk mendukung kegiatan peduli sosial dan membantu warga miskin memperbaiki rumahnya yang kurang layak huni.

Selama ini program peduli sosial dan bantuan perbaikan rumah masyarakat miskin mengandalkan dari zakat, namun kini mendapat tambahan dana yang cukup besar dari gerakan sedekah subuh (GSS).

"Alhamdulillah GSS cukup sukses dengan berhasil menghimpun dana ratusan juta rupiah, gerakan ini akan dilanjutkan dengan lebih masif," ujar Ratu Dewa.
Sementara Ketua Baznas Palembang Ridwan Nawawi menjelaskan bahwa pihaknya memiliki beberapa program unggulan dalam menyalurkan zakat, yaitu Palembang Peduli, bedah rumah, renovasi rumah, dan sedekah rumah.

Program-program inovasi bersama Pemkot Palembang untuk membantu warga miskin di kota yang memiliki 18 kecamatan itu akan terus dikembangkan.

Badan Amil Zakat Nasional Kota Palembang bersama pemerintah kota setempat telah melakukan perbaikan atau renovasi 100 rumah warga miskin di Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan itu dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Kegiatan yang dikemas melalui Program Bedah Rumah Palembang Peduli itu terus dioptimalkan sehingga bisa lebih banyak lagi warga miskin yang dapat dibantu memperbaiki rumahnya agar lebih layak huni.

Program bedah rumah yang didukung dana dari zakat pegawai lingkungan Pemkot Palembang itu merupakan program Palembang Peduli yang telah dilakukan sejak 2016.

Untuk melakukan perbaikan rumah warga miskin dilakukan dengan dua cara perbaikan ringan dan berat dengan anggaran biaya Rp39 juta - Rp70 juta.

Untuk perbaikan rumah yang sifatnya renovasi ringan ukuran 5 X 5 meter per segi pihaknya menyediakan bantuan dana sebesar Rp39 juta per unit, sedangkan yang sifatnya perbaikan berat ukuran 6 X 6 meter persegi pihaknya mengalokasikan dana untuk membedah rumah Rp70 juta per unit, kata Rudwan.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024