Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan mendapat insentif tambahan Rp23 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI atas keberhasilan mengentaskan kemiskinan, stunting, kinerja penggunaan produk dalam negeri, dan percepatan belanja daerah.
"Insentif itu diperoleh berkat kerja keras jajaran OPD di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), ini apresiasi bagi kita semua untuk membuat kinerja semakin meningkat," kata Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud di Sekayu, Muba, Kamis.
Menurut dia, capaian tersebut tidak terlepas dari hasil kerja bersama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dibuktikan dengan diperolehnya insentif fiskal dari pemerintah pusat.
Ada empat kategori keberhasilan yang mendapat insentif fiskal dari Kemenkeu RI pada 2023 ini yakni pertama kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem.
Keberhasilan kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem, Pemkab Muba mendapat tambahan insentif Rp6,3 miliar.
Kedua, kategori kinerja penurunan stunting mendapat insentif sebesar Rp5,7 miliar, ketiga kategori kinerja penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp5,8 miliar, dan keempat kategori kinerja percepatan belanja daerah mendapat insentif sebesar Rp5,8 miliar.
Capaian kinerja semua OPD di lingkungan Pemkab Muba didorong untuk lebih ditingkatkan terutama meningkatkan kualitas pekerjaan fisik.
"Ini harus jadi acuan kita, kualitas pekerjaan fisik harus jadi prioritas untuk diperhatikan," kata Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu.
Sementara Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo menambahkan, secara komulatif kinerja pemkab ini tercatat cukup baik yakni berada di peringkat lima nasional.
Sedangkan untuk di luar Jawa, Kabupaten Muba berada di peringkat satu, capaian yang sangat baik itu harus terus dimaksimalkan, ujar Sunaryo.
"Insentif itu diperoleh berkat kerja keras jajaran OPD di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), ini apresiasi bagi kita semua untuk membuat kinerja semakin meningkat," kata Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud di Sekayu, Muba, Kamis.
Menurut dia, capaian tersebut tidak terlepas dari hasil kerja bersama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dibuktikan dengan diperolehnya insentif fiskal dari pemerintah pusat.
Ada empat kategori keberhasilan yang mendapat insentif fiskal dari Kemenkeu RI pada 2023 ini yakni pertama kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem.
Keberhasilan kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem, Pemkab Muba mendapat tambahan insentif Rp6,3 miliar.
Kedua, kategori kinerja penurunan stunting mendapat insentif sebesar Rp5,7 miliar, ketiga kategori kinerja penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp5,8 miliar, dan keempat kategori kinerja percepatan belanja daerah mendapat insentif sebesar Rp5,8 miliar.
Capaian kinerja semua OPD di lingkungan Pemkab Muba didorong untuk lebih ditingkatkan terutama meningkatkan kualitas pekerjaan fisik.
"Ini harus jadi acuan kita, kualitas pekerjaan fisik harus jadi prioritas untuk diperhatikan," kata Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu.
Sementara Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo menambahkan, secara komulatif kinerja pemkab ini tercatat cukup baik yakni berada di peringkat lima nasional.
Sedangkan untuk di luar Jawa, Kabupaten Muba berada di peringkat satu, capaian yang sangat baik itu harus terus dimaksimalkan, ujar Sunaryo.