Medan (ANTARA) - PSMS Medan mewaspadai kebangkitan PSPS Riau di tangan pelatih baru Ridwan Saragih pada laga kedua lanjutan Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 Grup 1, yang digelar Minggu (15/10) di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Riau.
Pelatih PSMS Miftahudin Mukson mengatakan, timnya akan mewaspadai kebangkitan Supardi Nasir dkk. Pasca tiga kekalahan dan sekali imbang pada empat laga awal, Ridwan Saragih yang mengetahui kedalaman skuad PSMS, diyakini akan memainkan taktik meredam mobilitas Joko Susilo dkk.
"Kami harus mewaspadai kebangkitan tim PSPS dengan adanya coach Ridwan Saragih. Dia yang tahu kedalaman skuad ini pasti juga akan membuat taktik. Saya juga akan menyiapkan taktik berbeda untuk menghadapi PSPS," kata Miftahudin saat dihubungi dari Medan, Kamis.
Ridwan Saragih merupakan mantan pelatih PSMS yang memutuskan mengundurkan diri melatih tim kebanggaan masyarakat Kota Medan itu, dan akhirnya memutuskan berlabuh ke PSPS Riau.
Setelah gagal meraih poin penuh saat bertandang ke markas Semen Padang dengan skor 2-2, Senin (9/10), di Stadion Agus Salim Padang, Miftahudin tetap mengusung misi poin penuh menghadapi PSPS yang saat ini menjadi juru kunci Grup 1 Liga 2 musim 2023/2024 itu.
"Target kami tetap maksimal, kami mohon doa restunya. Kami semua, manajemen pelatih akan berjuang semaksimal mungkin, demikian juga pemain. Saya mohon dukungan doa yang positif supaya tim ini memberikan pemberian terbaiknya," katanya.
Setibanya di Pekanbaru, PSMS langsung memulai latihan taktik untuk mendulang hasil maksimal. Apalagi pada pertandingan menghadapi Semen Padang lalu, sejumlah hal menjadi sorotan untuk diperbaiki jelang laga pekan kelima bagi kedua tim.
"Banyak yang menjadi evaluasi, kami tadi sudah lihat video (pertandingan), ada hal positif, ada juga yang harus kami kembangkan. Positif dan minus. Artinya tim ini sudah progres, kami tinggal perhalus dan lebih detil lagi," katanya.
PSMS Medan saat ini berada pada peringkat empat klasemen sementara Liga 2 Indonesia Grup 1 dengan enam poin, yang diperoleh dari tiga kali seri dan sekali menang. Sementara PSPS di peringkat terakhir dengan satu poin dari sekali imbang dan tiga kali kalah.
Pelatih PSMS Miftahudin Mukson mengatakan, timnya akan mewaspadai kebangkitan Supardi Nasir dkk. Pasca tiga kekalahan dan sekali imbang pada empat laga awal, Ridwan Saragih yang mengetahui kedalaman skuad PSMS, diyakini akan memainkan taktik meredam mobilitas Joko Susilo dkk.
"Kami harus mewaspadai kebangkitan tim PSPS dengan adanya coach Ridwan Saragih. Dia yang tahu kedalaman skuad ini pasti juga akan membuat taktik. Saya juga akan menyiapkan taktik berbeda untuk menghadapi PSPS," kata Miftahudin saat dihubungi dari Medan, Kamis.
Ridwan Saragih merupakan mantan pelatih PSMS yang memutuskan mengundurkan diri melatih tim kebanggaan masyarakat Kota Medan itu, dan akhirnya memutuskan berlabuh ke PSPS Riau.
Setelah gagal meraih poin penuh saat bertandang ke markas Semen Padang dengan skor 2-2, Senin (9/10), di Stadion Agus Salim Padang, Miftahudin tetap mengusung misi poin penuh menghadapi PSPS yang saat ini menjadi juru kunci Grup 1 Liga 2 musim 2023/2024 itu.
"Target kami tetap maksimal, kami mohon doa restunya. Kami semua, manajemen pelatih akan berjuang semaksimal mungkin, demikian juga pemain. Saya mohon dukungan doa yang positif supaya tim ini memberikan pemberian terbaiknya," katanya.
Setibanya di Pekanbaru, PSMS langsung memulai latihan taktik untuk mendulang hasil maksimal. Apalagi pada pertandingan menghadapi Semen Padang lalu, sejumlah hal menjadi sorotan untuk diperbaiki jelang laga pekan kelima bagi kedua tim.
"Banyak yang menjadi evaluasi, kami tadi sudah lihat video (pertandingan), ada hal positif, ada juga yang harus kami kembangkan. Positif dan minus. Artinya tim ini sudah progres, kami tinggal perhalus dan lebih detil lagi," katanya.
PSMS Medan saat ini berada pada peringkat empat klasemen sementara Liga 2 Indonesia Grup 1 dengan enam poin, yang diperoleh dari tiga kali seri dan sekali menang. Sementara PSPS di peringkat terakhir dengan satu poin dari sekali imbang dan tiga kali kalah.