Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemasaran Direktorat Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Erwin Dwiyana mengingatkan masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai menu makanan sehari-hari karena kandungan gizi yang baik untuk kesehatan hingga kecerdasan.
“Untuk mencapai ini (Indonesia Emas 2045) yang menjadi penopang adalah generasi yang saat ini mendapatkan asupan gizi pangan sehingga mewujudkan generasi yang memiliki daya saing,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3K) Trisna Ningsih mengungkapkan, guna meningkatkan angka konsumsi ikan, pihaknya melakukan beberapa inovasi dan diversifikasi produk, di antaranya menghasilkan 53 produk, 16 inovasi unit pendukung produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan 2 teknologi transportasi ikan hidup.
Hal ini dilakukan selain mampu menggaet pasar yang lebih luas juga dapat mengikuti tren gaya hidup masa kini.
“Dengan adanya inovasi dan diversifikasi produk kita ingin meningkatkan sektor kelautan perikanan. Kami juga ingin perubahan gaya hidup melalui diversifikasi produk instan yang bisa langsung dimasak,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Program Director Marine Stewardship Council Indonesia Hirmen Sofyanto mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim memiliki sumber daya pangan yang melimpah yakni ikan.
Selain itu, lanjut dia, di kancah global saat ini sedang fokus pada sumber pangan dari produk sehat dan berkelanjutan. Ia menyebut makanan laut dapat menjadi sumber pangan yang menopang kebutuhan protein dengan tetap menguatkan kelestarian lingkungan.
“Makanan laut (seafood) sebagai salah satu sumber daripada bluefood bisa menjadi salah satu opsi untuk mendorong kebutuhan protein hewani dan menjaga kelestarian lingkungan dibandingkan dr sapi dan lain-lain,” pungkasnya.
“Melalui tema ikan untuk Indonesia Emas ini kita bisa melihat atau mengangkat kembali mengingatkan diri kita kepada masyarakat bahwa ikan itu memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, kecerdasan dan kekuatan. Ikan yang baik atau bermutu tentunya akan memberikan atau menghasilkan mendukung generasi yang sehat kuat dan cerdas,” ujar Erwin dalam Bincang Bahari yang digelar di Jakarta, Kamis.
Dalam mewujudkan program Indonesia Emas 2045, ikan menjadi salah satu sumber pangan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian termasuk para generasi muda penerus bangsa.
“Untuk mencapai ini (Indonesia Emas 2045) yang menjadi penopang adalah generasi yang saat ini mendapatkan asupan gizi pangan sehingga mewujudkan generasi yang memiliki daya saing,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3K) Trisna Ningsih mengungkapkan, guna meningkatkan angka konsumsi ikan, pihaknya melakukan beberapa inovasi dan diversifikasi produk, di antaranya menghasilkan 53 produk, 16 inovasi unit pendukung produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan 2 teknologi transportasi ikan hidup.
Hal ini dilakukan selain mampu menggaet pasar yang lebih luas juga dapat mengikuti tren gaya hidup masa kini.
“Dengan adanya inovasi dan diversifikasi produk kita ingin meningkatkan sektor kelautan perikanan. Kami juga ingin perubahan gaya hidup melalui diversifikasi produk instan yang bisa langsung dimasak,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Program Director Marine Stewardship Council Indonesia Hirmen Sofyanto mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim memiliki sumber daya pangan yang melimpah yakni ikan.
Selain itu, lanjut dia, di kancah global saat ini sedang fokus pada sumber pangan dari produk sehat dan berkelanjutan. Ia menyebut makanan laut dapat menjadi sumber pangan yang menopang kebutuhan protein dengan tetap menguatkan kelestarian lingkungan.
“Makanan laut (seafood) sebagai salah satu sumber daripada bluefood bisa menjadi salah satu opsi untuk mendorong kebutuhan protein hewani dan menjaga kelestarian lingkungan dibandingkan dr sapi dan lain-lain,” pungkasnya.