Kota Bengkulu (ANTARA) - Ratusan masyarakat di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu melaksanakan tradisi arak-arakan dengan 70 tumpeng nasi kuning menuju masjid dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) 1445 Hijriah.
Sarafal Anam merupakan tradisi dan budaya masyarakat adat Lembak Bengkulu yang yang terdiri dari menabuh rebana dengan berzikir, bershalawat memuja-muja Nabi Muhammad SAW.
Peringatan tersebut, lanjutnya, dilakukan sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap Rasulullah. Selain melakukan arak-arakan nasi tumpeng, pihaknya juga mengadakan kegiatan perlombaan untuk anak-anak.
Untuk perlombaan yang dilakukan seperti hafalan ayat-ayat pendek Al-Qur'an dan perlombaan keagamaan lainnya dalam memeriahkan peringatan Maulid Nabi di wilayah tersebut
"Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah ratusan warga Kecamatan Muara Bangkahulu melakukan tradisi arak-arakan nasi tumpeng," kata Panitia Penyelenggara Ajransyah di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyebutkan nasi tumpeng yang diarak menuju masjid tersebut akan dibagikan kepada seluruh jamaah dan warga di lingkungan masjid guna dikonsumsi secara bersama-sama.
Kegiatan arak nasi tumpeng tersebut merupakan tradisi yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Kota Bengkulu dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
"Ini adalah tradisi bagaimana kita menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan bentuk kegembiraan. Ini juga bentuk kecintaan kita dengan memberikan sedekah dalam bentuk nasi jambar dengan harapan mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir," ujar Ajransyah.
Usai melaksanakan arak-arakan, pihaknya juga melakukan kegiatan adat khas Bengkulu yaitu Sarafal Anam dengan menyanyikan syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW dan lantunan ayat suci yang disertai dengan diiringi alat rebana, khas Suku Lembak di Bengkulu.Sarafal Anam merupakan tradisi dan budaya masyarakat adat Lembak Bengkulu yang yang terdiri dari menabuh rebana dengan berzikir, bershalawat memuja-muja Nabi Muhammad SAW.
Peringatan tersebut, lanjutnya, dilakukan sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap Rasulullah. Selain melakukan arak-arakan nasi tumpeng, pihaknya juga mengadakan kegiatan perlombaan untuk anak-anak.
Untuk perlombaan yang dilakukan seperti hafalan ayat-ayat pendek Al-Qur'an dan perlombaan keagamaan lainnya dalam memeriahkan peringatan Maulid Nabi di wilayah tersebut
.