Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mendapat tambahan dana sebesar Rp672 juta untuk mengoptimalkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.
Penambahan itu setelah dilakukan pembahasan dalam sidang paripurna DPRD OKU yang membahas laporan Komisi I bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Selasa.
Wakil Ketua DPRD OKU Yoni Risdianto dalam laporannya menyampaikan bahwa di tengah kondisi banyaknya lahan pertanian di daerah itu yang terbakar akibat dampak kemarau, terdapat perubahan penyesuaian anggaran di BPBD OKU.
BPBD sebagai mitra Komisi I DPRD OKU mendapat tambahan dana Rp672.640.000 dari plafon anggaran pada APBD induk 2023 sebesar Rp4.935.776.447 atau menjadi Rp5.608.416.447 di APBD Perubahan tahun ini.
Menurut dia, kenaikan anggaran pada BPBD OKU ini dinilai sesuai dengan beban kerja yang dilakukan, terutama dalam penanganan karhutla yang marak terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Terlebih BPBD OKU menjadi salah satu ujung tombak penanganan bencana karhutla," ujarnya.
Ia berharap dengan bertambahnya anggaran di BPBD OKU tersebut dapat memaksimalkan penanganan karhutla sehingga dapat mencegah terjadinya bencana kabut asap di wilayah itu.
Penambahan itu setelah dilakukan pembahasan dalam sidang paripurna DPRD OKU yang membahas laporan Komisi I bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Selasa.
Wakil Ketua DPRD OKU Yoni Risdianto dalam laporannya menyampaikan bahwa di tengah kondisi banyaknya lahan pertanian di daerah itu yang terbakar akibat dampak kemarau, terdapat perubahan penyesuaian anggaran di BPBD OKU.
BPBD sebagai mitra Komisi I DPRD OKU mendapat tambahan dana Rp672.640.000 dari plafon anggaran pada APBD induk 2023 sebesar Rp4.935.776.447 atau menjadi Rp5.608.416.447 di APBD Perubahan tahun ini.
Menurut dia, kenaikan anggaran pada BPBD OKU ini dinilai sesuai dengan beban kerja yang dilakukan, terutama dalam penanganan karhutla yang marak terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Terlebih BPBD OKU menjadi salah satu ujung tombak penanganan bencana karhutla," ujarnya.
Ia berharap dengan bertambahnya anggaran di BPBD OKU tersebut dapat memaksimalkan penanganan karhutla sehingga dapat mencegah terjadinya bencana kabut asap di wilayah itu.