Muara Enim (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatra Selatan-Bangka Belitung (Sumsel Babel) menyalurkan sebanyak 28.600 beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2023.
"Mulai dari bulan Januari hingga September 2023, total beras SPHP yang telah digelontorkan di Sumsel dan Babel sebanyak 28.600 ton," kata Kepala Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander di Palembang, Sabtu.
Ia menjelaskan dalam kondisi seperti sekarang penyaluran beras SPHP oleh Bulog diutamakan di pasar-pasar serta berbagai macam kegiatan seperti operasi pasar atau gerakan pangan murah. Hal itu bertujuan untuk stabilkan harga beras yang saat ini mulai bergejolak di tingkat konsumen.
"Jadi memang prioritas kami saat ini di pasar-pasar dan memang tempat-tempat yang menyentuh langsung masyarakat," jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan adanya kenaikan penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP per 1 September 2023. Sebelumnya HET beras SPHP Bulog yaitu Rp9.450 per kilogram dan dari gudang Bulog dijual Rp8.300 per kilogram.
"Setelah ada surat keputusan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu memang HET berubah menjadi Rp10.900 dan dari gudang dijual Rp9.950 per kilogram," katanya.
Bulog Sumsel Babel mengimbau masyarakat untuk mengawal penjualan beras SPHP yang tidak sesuai dengan HET, agar penyalurannya tepat sasaran.
"Apabila masyarakat menemukan oknum yang menjual beras SPHP tidak sesuai dengan HET untuk melapor, supaya ditindaklanjuti. Sebab beras SPHP ini tujuannya supaya masyarakat bisa menerima dengan harga murah," ujarnya.
Terkait stok beras, kata Alex, tidak ada permasalahan bahkan diperkirakan ketersediaan beras di Sumsel dan Babel cukup sampai dengan awal tahun 2024.
"Saat ini ketersediaan beras di gudang itu kurang lebih 24.000 ribu ton. Maka dari itu, masyarakat tidak perlu belanja berlebihan atau panic buying karna stok di Bulog semua aman," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Sumsel Babel salurkan 28.600 beras SPHP ke pasar
"Mulai dari bulan Januari hingga September 2023, total beras SPHP yang telah digelontorkan di Sumsel dan Babel sebanyak 28.600 ton," kata Kepala Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander di Palembang, Sabtu.
Ia menjelaskan dalam kondisi seperti sekarang penyaluran beras SPHP oleh Bulog diutamakan di pasar-pasar serta berbagai macam kegiatan seperti operasi pasar atau gerakan pangan murah. Hal itu bertujuan untuk stabilkan harga beras yang saat ini mulai bergejolak di tingkat konsumen.
"Jadi memang prioritas kami saat ini di pasar-pasar dan memang tempat-tempat yang menyentuh langsung masyarakat," jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan adanya kenaikan penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP per 1 September 2023. Sebelumnya HET beras SPHP Bulog yaitu Rp9.450 per kilogram dan dari gudang Bulog dijual Rp8.300 per kilogram.
"Setelah ada surat keputusan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu memang HET berubah menjadi Rp10.900 dan dari gudang dijual Rp9.950 per kilogram," katanya.
Bulog Sumsel Babel mengimbau masyarakat untuk mengawal penjualan beras SPHP yang tidak sesuai dengan HET, agar penyalurannya tepat sasaran.
"Apabila masyarakat menemukan oknum yang menjual beras SPHP tidak sesuai dengan HET untuk melapor, supaya ditindaklanjuti. Sebab beras SPHP ini tujuannya supaya masyarakat bisa menerima dengan harga murah," ujarnya.
Terkait stok beras, kata Alex, tidak ada permasalahan bahkan diperkirakan ketersediaan beras di Sumsel dan Babel cukup sampai dengan awal tahun 2024.
"Saat ini ketersediaan beras di gudang itu kurang lebih 24.000 ribu ton. Maka dari itu, masyarakat tidak perlu belanja berlebihan atau panic buying karna stok di Bulog semua aman," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Sumsel Babel salurkan 28.600 beras SPHP ke pasar