Baturaja (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mengoptimalkan penanganan kebakaran hingga menjangkau wilayah pelosok desa.
Kepala Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dinas PKP Yatino di Baturaja, Rabu, menerangkan selama ini petugas damkar hanya bisa menjangkau pemadaman kebakaran di wilayah ibu kota kecamatan saja.
Sementara, untuk wilayah pedesaan memang belum terjangkau oleh petugas karena terkendala jarak tempuh yang sangat jauh.
"Seperti desa-desa yang ada di Kecamatan Ulu Ogan belum terjangkau karena jaraknya sangat jauh membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju lokasi," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan segera membentuk relawan pemadam kebakaran di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten OKU.
Setiap desa dan kelurahan, masing-masing akan disiapkan relawan pemadam api sebanyak dua orang dari masyarakat sekitar.
Yatino menjelaskan, tujuan dibentuknya relawan pemadam kebakaran ini adalah untuk membantu petugas Dinas PKP OKU dalam memadamkan api guna mengantisipasi kerugian materi dan korban jiwa.
Para relawan ini nantinya akan diberikan pelatihan lengkap dengan seragam dan alat pemadam untuk disiagakan di seluruh desa yang ada di wilayah itu.
"Pembentukan relawan pemadam kebakaran ini akan direalisasikan secepatnya, tinggal menunggu anggaran saja," ujarnya.
Yatino berharap, pembentukan relawan ini bisa membantu masyarakat khususnya di desa-desa untuk meminimalisir terjadinya peristiwa kebakaran.
Dia menambahkan, berdasarkan data, selama September 2023 tercatat sebanyak tiga peristiwa kebakaran di permukiman padat penduduk yang menyebabkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah.
Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun satu unit rumah warga di Kecamatan Lubuk Batang rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah.
Kepala Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dinas PKP Yatino di Baturaja, Rabu, menerangkan selama ini petugas damkar hanya bisa menjangkau pemadaman kebakaran di wilayah ibu kota kecamatan saja.
Sementara, untuk wilayah pedesaan memang belum terjangkau oleh petugas karena terkendala jarak tempuh yang sangat jauh.
"Seperti desa-desa yang ada di Kecamatan Ulu Ogan belum terjangkau karena jaraknya sangat jauh membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuju lokasi," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan segera membentuk relawan pemadam kebakaran di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten OKU.
Setiap desa dan kelurahan, masing-masing akan disiapkan relawan pemadam api sebanyak dua orang dari masyarakat sekitar.
Yatino menjelaskan, tujuan dibentuknya relawan pemadam kebakaran ini adalah untuk membantu petugas Dinas PKP OKU dalam memadamkan api guna mengantisipasi kerugian materi dan korban jiwa.
Para relawan ini nantinya akan diberikan pelatihan lengkap dengan seragam dan alat pemadam untuk disiagakan di seluruh desa yang ada di wilayah itu.
"Pembentukan relawan pemadam kebakaran ini akan direalisasikan secepatnya, tinggal menunggu anggaran saja," ujarnya.
Yatino berharap, pembentukan relawan ini bisa membantu masyarakat khususnya di desa-desa untuk meminimalisir terjadinya peristiwa kebakaran.
Dia menambahkan, berdasarkan data, selama September 2023 tercatat sebanyak tiga peristiwa kebakaran di permukiman padat penduduk yang menyebabkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah.
Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun satu unit rumah warga di Kecamatan Lubuk Batang rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah.