Jakarta (ANTARA) - Dokter internis dan vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.SC, Sp.PD, mengingatkan vaksinasi HPV bagi pria dan wanita adalah penting karena infeksi HPV penyebab penyakit serius tidak hanya dapat dialami oleh wanita, tetapi, juga oleh pria.
“Berbagai penyakit yang berhubungan dengan virus HPV tidak hanya menyerang perempuan (tetapi juga laki-laki),” kata Dirga, yang menyelesaikan program spesialis di Universitas Indonesia, melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Virus HPV merupakan virus penyebab infeksi HPV yang berdampak pada beragam gangguan kesehatan, seperti kanker serviks, kanker vagina, hingga kanker vulva pada perempuan. Tidak hanya itu, virus HPV juga dapat menyebabkan kanker anal dan kanker kulit kelamin pada laki-laki.
Sebesar 40 persen pasien berusia 15 – 59 tahun pernah mengalami infeksi HPV dan sekitar 8 dari 10 pria serta wanita diperkirakan akan terinfeksi virus HPV semasa hidupnya. Virus tersebut dapat menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki.
Virus HPV merupakan salah satu virus umum yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual karena transmisi virus HPV umumnya terjadi melalui hubungan seksual atau sentuhan kulit ke kulit yang erat.
WHO memperkirakan sekitar 99 persen kasus kanker serviks di Indonesia berhubungan dengan infeksi HPV pada alat kelamin. Bahkan, penyakit kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker.
Selain kanker, virus HPV juga dapat menyebabkan kutil (benjolan kecil, berdaging pada kulit atau selaput lendir) di berbagai bagian tubuh karena virus tersebut hidup pada sel-sel kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Sementara itu, terdapat sekitar 60 jenis HPV penyebab kutil yang umunya menginfeksi bagian-bagian tubuh, seperti kaki dan tangan, dan 40 jenis di antaranya memicu munculnya kutil kelamin.
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika atau CDC, diperkirakan sebanyak 340 - 360 ribu laki-laki dan perempuan terkena HPV penyebab kutil kelamin setiap tahun. Di Indonesia, kutil kelamin termasuk dalam penyakit infeksi menular seksual ketiga terbanyak dan dapat berdampak pada psikososial penderitanya.
Meski demikian, penyakit yang disebabkan infeksi HPV dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi HPV dapat mencegah lebih dari 90 persen terjadinya kanker yang disebabkan oleh virus HPV3. Bahkan, vaksinasi HPV dapat tetap diberikan kepada individu yang sudah pernah terdiagnosis kutil kelamin sebagai langkah pencegahan untuk infeksi terhadap tipe HPV lainnya.
Saat ini, vaksinasi HPV telah tersedia di Indonesia. Untuk memaksimalkan eliminasi penyakit terkait virus HPV, vaksinasi dapat diberikan kepada perempuan maupun laki-laki.
Baik perempuan maupun laki-laki dapat mendapatkan vaksin HPV jenis quadrivalen serta nonavalen, sedangkan vaksin HPV bivalen hanya diperuntukkan bagi perempuan.
“Banyak negara maju yang sudah menjadikan vaksinasi HPV untuk laki-laki sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Konsep ini disebut “gender-neutral HPV vaccination program,” kata Dirga.
Bagi Dirga, semakin banyak penduduk yang divaksinasi HPV, laju penularan virus HPV dalam populasi pun akan semakin rendah. Pada akhirnya, jumlah kasus penyakit-penyakit yang berhubungan dengan virus HPV pada laki-laki dan perempuan juga akan menurun.
“Berbagai penyakit yang berhubungan dengan virus HPV tidak hanya menyerang perempuan (tetapi juga laki-laki),” kata Dirga, yang menyelesaikan program spesialis di Universitas Indonesia, melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Virus HPV merupakan virus penyebab infeksi HPV yang berdampak pada beragam gangguan kesehatan, seperti kanker serviks, kanker vagina, hingga kanker vulva pada perempuan. Tidak hanya itu, virus HPV juga dapat menyebabkan kanker anal dan kanker kulit kelamin pada laki-laki.
Sebesar 40 persen pasien berusia 15 – 59 tahun pernah mengalami infeksi HPV dan sekitar 8 dari 10 pria serta wanita diperkirakan akan terinfeksi virus HPV semasa hidupnya. Virus tersebut dapat menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki.
Virus HPV merupakan salah satu virus umum yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual karena transmisi virus HPV umumnya terjadi melalui hubungan seksual atau sentuhan kulit ke kulit yang erat.
WHO memperkirakan sekitar 99 persen kasus kanker serviks di Indonesia berhubungan dengan infeksi HPV pada alat kelamin. Bahkan, penyakit kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker.
Selain kanker, virus HPV juga dapat menyebabkan kutil (benjolan kecil, berdaging pada kulit atau selaput lendir) di berbagai bagian tubuh karena virus tersebut hidup pada sel-sel kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Sementara itu, terdapat sekitar 60 jenis HPV penyebab kutil yang umunya menginfeksi bagian-bagian tubuh, seperti kaki dan tangan, dan 40 jenis di antaranya memicu munculnya kutil kelamin.
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika atau CDC, diperkirakan sebanyak 340 - 360 ribu laki-laki dan perempuan terkena HPV penyebab kutil kelamin setiap tahun. Di Indonesia, kutil kelamin termasuk dalam penyakit infeksi menular seksual ketiga terbanyak dan dapat berdampak pada psikososial penderitanya.
Meski demikian, penyakit yang disebabkan infeksi HPV dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi HPV dapat mencegah lebih dari 90 persen terjadinya kanker yang disebabkan oleh virus HPV3. Bahkan, vaksinasi HPV dapat tetap diberikan kepada individu yang sudah pernah terdiagnosis kutil kelamin sebagai langkah pencegahan untuk infeksi terhadap tipe HPV lainnya.
Saat ini, vaksinasi HPV telah tersedia di Indonesia. Untuk memaksimalkan eliminasi penyakit terkait virus HPV, vaksinasi dapat diberikan kepada perempuan maupun laki-laki.
Baik perempuan maupun laki-laki dapat mendapatkan vaksin HPV jenis quadrivalen serta nonavalen, sedangkan vaksin HPV bivalen hanya diperuntukkan bagi perempuan.
“Banyak negara maju yang sudah menjadikan vaksinasi HPV untuk laki-laki sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Konsep ini disebut “gender-neutral HPV vaccination program,” kata Dirga.
Bagi Dirga, semakin banyak penduduk yang divaksinasi HPV, laju penularan virus HPV dalam populasi pun akan semakin rendah. Pada akhirnya, jumlah kasus penyakit-penyakit yang berhubungan dengan virus HPV pada laki-laki dan perempuan juga akan menurun.