Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjawab peluang putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, yakni Yenny Wahid, menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
"Semua nama yang diunggulkan masyarakat bagi kami adalah nama-nama yang cukup memiliki kapasitas, kapabilitas dan kami menghormati kapasitas ketokohan itu, termasuk nama Ibu Yenny Wahid. Oleh karena itu, kami menghormati," kata Muzani dijumpai di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyatakan sebagai orang yang cukup lama berkecimpung di dunia politik, dirinya harus siap jika ditunjuk sebagai bakal cawapres untuk mendampingi bakal capres tertentu.
Muzani mengatakan meskipun banyak nama tokoh yang disebut bisa menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto, namun bagi Gerindra nama itu harus mendapatkan persetujuan dari koalisi partai, dalam hal ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, yakni Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Koalisi kami sekarang ini koalisi antara Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Semua nama yang beredar sebagai calon wakil presiden tentu harus mendapat persetujuan dari Gerindra dan PKB," jelasnya.
Muzani menyampaikan bahwa Gerindra dan PKB saat ini sedang mengintensifkan komunikasi dengan partai-partai lain guna membesarkan koalisi.
Dia berharap dalam waktu dekat akan segera diumumkan kembali partai-partai yang akan mendekat ke koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2024. Sejauh ini sudah ada tiga nama bakal capres yang disebut-sebut akan maju dalam persaingan, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.