Palembang (ANTARA) - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang Emmilya Rosa, Jumat, menjelaskan jamaah yang baru datang dari Arab Saudi diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).

Mereka akan dipantau selama 14 hari oleh dinas kesehatan masing-masing. Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, jamaah diminta melapor ke fasilitas kesehatan terdekat seperti ouskesmas dengan membawa K3JH.

Apabila dalam kurun waktu 14 hari, gejala penyakit tidak muncul, jamaah diminta untuk menyerahkan K3JH ke puskesmas terdekat.

“Saat di debarkasi kami juga menerima jika ada jamaah yang ingin memeriksakan diri. Kami juga telah menyiapkan poliklinik dan siap memberikan pelayanan maksimal,” katanya.

Ketua Kloter 1 Susi Irwan Sastro dalam laporannya menjelaskan saat berangkat dari OKU Timur, total jamaah yang berangkat berjumlah 360 orang. Namun satu orang meninggal di embarkasi atas nama Turiyah (71) dan dua orang meninggal di Mekkah atas nama Repen Reso Pawiro (85) pada 23 Juni dan Sayuti Gemulung (68) pada 3 Juli.

“Alhamdulillah jamaah Kloter 1 dapat menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci dengan baik, termasuk pelaksanaan ibadah sunnah Arbain di Masjid Nabawi,” katanya. 

Kemenag Sumsel mencatat hingga saat ini jamaah Debarkasi Palembang yang meninggal di Tanah Suci berjumlah 23 orang dengan rincian 19 orang dari Sumsel dan empat orang dari Bangka Belitung.

Pewarta : Syarif Abdullah
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024