Batam (ANTARA) - Seorang anggota Brimob Polda Kepri terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman liar di kawasan Tangki Seribu, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Anggota Brimob itu terkena anak panah setelah warga yang menolak penggusuran terlibat keributan dengan petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP setempat.
"Petugas tersebut sudah dibawa ke rumah sakit. Beruntung (dia) memakai rompi lengkap, sehingga luka tidak terlalu serius," kata Kasihumas Polresta Barelang AKP Tigor Dabariba di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Anggota Brimob Polda Kepri tersebut diketahui bernama Brigpol Toto Harianto. Toto terkena busur panah di bagian bahu sebelah kiri dan segera dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya.
Hingga Rabu siang, kericuhan sudah berhasil diredam dan petugas sudah membubarkan diri. Sebelumnya, guna meredam kericuhan, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata ke arah kerumunan warga.
Di lokasi, tim gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP juga mendapati sejumlah senjata tajam, yakni busur beserta anak panah, parang, dan kayu yang telah diberi paku, yang diduga akan digunakan untuk menyerang pihak aparat.
Selain itu, petugas juga mengamankan sebanyak 14 orang yang diduga menjadi pemicu kericuhan warga di kawasan tersebut. Petugas membawa belasan orang itu ke Polresta Barelang.
Anggota Brimob itu terkena anak panah setelah warga yang menolak penggusuran terlibat keributan dengan petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP setempat.
"Petugas tersebut sudah dibawa ke rumah sakit. Beruntung (dia) memakai rompi lengkap, sehingga luka tidak terlalu serius," kata Kasihumas Polresta Barelang AKP Tigor Dabariba di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Anggota Brimob Polda Kepri tersebut diketahui bernama Brigpol Toto Harianto. Toto terkena busur panah di bagian bahu sebelah kiri dan segera dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya.
Hingga Rabu siang, kericuhan sudah berhasil diredam dan petugas sudah membubarkan diri. Sebelumnya, guna meredam kericuhan, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata ke arah kerumunan warga.
Di lokasi, tim gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP juga mendapati sejumlah senjata tajam, yakni busur beserta anak panah, parang, dan kayu yang telah diberi paku, yang diduga akan digunakan untuk menyerang pihak aparat.
Selain itu, petugas juga mengamankan sebanyak 14 orang yang diduga menjadi pemicu kericuhan warga di kawasan tersebut. Petugas membawa belasan orang itu ke Polresta Barelang.