Palembang (ANTARA) - Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan mendukung maskapai penerbangan memperluas rute penerbangan dari berbagai kota di Tanah Air ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan terutama wisatawan domestik serta pengembangan industri pariwisata.
"Sekarang ini maskapai penerbangan sudah mulai banyak membuka rute penerbangan langsung seperti dari Jakarta, Bangka Belitung, dan Batam ke Bandara SMB II Palembang, terbaru rencananya pertengahan Juli 2023 ada pembukaan rute baru Yogyakarta dan Medan," kata Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Sabtu.
Selain mengupayakan perluasan rute penerbangan domestik, pihaknya juga memperjuangkan Bandara SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan internasional seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Kami bersama pemerintah daerah berupaya memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis melalui jalur udara karena tidak perlu lagi transit di Jakarta," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk memperluas rute penerbangan domestik, pihaknya melakukan pendekatan dengan pihak perwakilan maskapai penerbangan yang ada di Kota Palembang.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, mereka mengupayakan segera membuka penerbangan langsung dari dan ke berbagai kota lainnya.
"Untuk penerbangan langsung dari SMB II Palembang ke daerah lainnya seperti Bandung, Bali, dan Jambi akan segera menyusul. Maskapai penerbangan lagi menghitung potensi keekonomiannya," ujar dia.
Sedangkan untuk memperjuangkan Bandara Internasional SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan dari luar negeri seperti sebelum pandemi COVID-19, Masata Sumsel bersama asosiasi pariwisata di provinsi setempat terus melakukan pendekatan dengan pihak maskapai dan menghimpun dukungan dari berbagai pihak.
"Kami berupaya bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis," katanya.
Selain memudahkan mobilitas masyarakat Sumsel, menurut Herlan, jika jalur penerbangan di Bandara SMB II Palembang kembali terbuka langsung dari berbagai kota di Tanah Air.
Bahkan ke luar negeri dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu serta menggeliatkan perekonomian masyarakat.
Untuk memperjuangkan 'entry point' itu pihaknya telah mendapat dukungan dari pimpinan DPRD Sumsel dan Eksekutif General Manager Bandara SMB II Palembang R Iwan Winata.
"Kami berharap perjuangan menjadikan Bandara SMB II sebagai entry point bisa segera terealisasi sehingga dapat memperkuat konektivitas nasional dan internasional guna mendorong pemulihan pariwisata dan perekonomian lokal dan nasional," ujar Herlan.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal menambahkan pengembangan rute penerbangan langsung dari berbagai daerah di Tanah Air sangat diharapkan untuk pengembangan industri pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan.
Untuk menarik wisatawan berkunjung ke provinsi dengan 17 kabupaten/kota, pihaknya terus mendorong masyarakat dan kepala desa mengembangkan ekowisata sebagai destinasi wisata baru dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing potensi lokal suatu daerah.
Ekowisata atau 'ekoturisme' merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
"Desa yang tersebar di sejumlah daerah dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata, jika dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," ujar Kadisbudpar Sumsel.
"Sekarang ini maskapai penerbangan sudah mulai banyak membuka rute penerbangan langsung seperti dari Jakarta, Bangka Belitung, dan Batam ke Bandara SMB II Palembang, terbaru rencananya pertengahan Juli 2023 ada pembukaan rute baru Yogyakarta dan Medan," kata Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Sabtu.
Selain mengupayakan perluasan rute penerbangan domestik, pihaknya juga memperjuangkan Bandara SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan internasional seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Kami bersama pemerintah daerah berupaya memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis melalui jalur udara karena tidak perlu lagi transit di Jakarta," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk memperluas rute penerbangan domestik, pihaknya melakukan pendekatan dengan pihak perwakilan maskapai penerbangan yang ada di Kota Palembang.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, mereka mengupayakan segera membuka penerbangan langsung dari dan ke berbagai kota lainnya.
"Untuk penerbangan langsung dari SMB II Palembang ke daerah lainnya seperti Bandung, Bali, dan Jambi akan segera menyusul. Maskapai penerbangan lagi menghitung potensi keekonomiannya," ujar dia.
Sedangkan untuk memperjuangkan Bandara Internasional SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan dari luar negeri seperti sebelum pandemi COVID-19, Masata Sumsel bersama asosiasi pariwisata di provinsi setempat terus melakukan pendekatan dengan pihak maskapai dan menghimpun dukungan dari berbagai pihak.
"Kami berupaya bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis," katanya.
Selain memudahkan mobilitas masyarakat Sumsel, menurut Herlan, jika jalur penerbangan di Bandara SMB II Palembang kembali terbuka langsung dari berbagai kota di Tanah Air.
Bahkan ke luar negeri dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu serta menggeliatkan perekonomian masyarakat.
Untuk memperjuangkan 'entry point' itu pihaknya telah mendapat dukungan dari pimpinan DPRD Sumsel dan Eksekutif General Manager Bandara SMB II Palembang R Iwan Winata.
"Kami berharap perjuangan menjadikan Bandara SMB II sebagai entry point bisa segera terealisasi sehingga dapat memperkuat konektivitas nasional dan internasional guna mendorong pemulihan pariwisata dan perekonomian lokal dan nasional," ujar Herlan.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal menambahkan pengembangan rute penerbangan langsung dari berbagai daerah di Tanah Air sangat diharapkan untuk pengembangan industri pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan.
Untuk menarik wisatawan berkunjung ke provinsi dengan 17 kabupaten/kota, pihaknya terus mendorong masyarakat dan kepala desa mengembangkan ekowisata sebagai destinasi wisata baru dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing potensi lokal suatu daerah.
Ekowisata atau 'ekoturisme' merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
"Desa yang tersebar di sejumlah daerah dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata, jika dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," ujar Kadisbudpar Sumsel.