Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan impor beras sebanyak 1 juta ton dari India sebagai antisipasi dari dampak El Nino.
Zulkifli menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus melakukan inisiatif untuk menghadapi El Nino. Stok beras untuk rakyat tidak boleh terbatas meski fenomena kekeringan melanda.
"Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) MoU nota kesepahaman dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to government (G to G) kita sudah pesan 1 juta ton," ujar Zulkifli ditemui di Jakarta, Kamis.
Zulkifli menyampaikan, impor beras asal India merupakan kesepakatan di luar dari penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk mengimpor beras sepanjang 2023.
Perum Bulog telah menerima penugasan dari
Bapanas untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang 2023. Namun, jumlah tersebut tidak harus direalisasikan seluruhnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menyebut bahwa nota kesepahaman tersebut meliputi perihal harga dan ketersediaan beras India. Namun untuk waktu pembelian belum ditentukan oleh kedua negara.
"Ini baru MoU untuk harga tetap, barang ada tapi belum kita beli. Tapi sudah ada MoU G to G, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," kata Zulkifli.
Zulkifli menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus melakukan inisiatif untuk menghadapi El Nino. Stok beras untuk rakyat tidak boleh terbatas meski fenomena kekeringan melanda.
"Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) MoU nota kesepahaman dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to government (G to G) kita sudah pesan 1 juta ton," ujar Zulkifli ditemui di Jakarta, Kamis.
Zulkifli menyampaikan, impor beras asal India merupakan kesepakatan di luar dari penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk mengimpor beras sepanjang 2023.
Perum Bulog telah menerima penugasan dari
Bapanas untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang 2023. Namun, jumlah tersebut tidak harus direalisasikan seluruhnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menyebut bahwa nota kesepahaman tersebut meliputi perihal harga dan ketersediaan beras India. Namun untuk waktu pembelian belum ditentukan oleh kedua negara.
"Ini baru MoU untuk harga tetap, barang ada tapi belum kita beli. Tapi sudah ada MoU G to G, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," kata Zulkifli.