Palembang, Sumsel (ANTARA) - Rencana revitalisasi pabrik, volume dan distribusi pupuk hingga pelatihan fotografi menjadi tema diskusi pada silaturahim tim Humas PT Pusri dengan tim Perum LKBN ANTARA Biro Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (14/6).
"Fokus kami tetap produksi pupuk yang hingga saat ini tercukupi, distribusi dan juga mohon doanya untuk revitalisasi pabrik 3-4. Untuk peningkatan SDM kami berharap juga bisa melakukan pelatihan personel humas di bidang fotografi," kata Vice President Humas PT Pusri Rustam Effendi di Kompleks PT Pusri Palembang, Rabu.
Pada silaturahim itu hadir Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Selatan Syarif Abdullah bersama tim serta tim humas PT Pusri.
Ia menyebutkan, peningkatan kapasitas personel humas melalui pelatihan bersertifikasi merupakan salah satu program perseroan guna memperkuat kualitas pembuatan dan pengelolaan dokumen serta kemampuan mencover moment perusahaan baik dalam tulisan maupun foto.
"Kami berharap ANTARA menjadi mitra kami dalam pelatihan ini, melatih tim kami baik yang ada di Sumsel maupun di wilayah pemasaran Pusri di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Rustam.
Ia berkepentingan dalam meningkatkan kemampuan fotografi personelnya itu untuk mendukung branding dan pelaporan visual terkait kegiatan wilayah pemasaran, dimana hal itu sangat penting dan mendukung performance perseroan yang saat ini menjadi bagian dari holding BUMN dengan bendera PT Pupuk Indonesia.
"Kami berharap dari sinergi ini bisa saling mendukung dan memberikan manfaat dan saling menguntungkan," kata Rustam.
Sementara itu Kepala Perum LKBN ANTARA Provinsi Sumsel Syarif Abdullah mengapresiasi pencapaian dan kinerja PT Pusri dalam pemenuhan kebutuhan pupuk nasional.
ANTARA siap bersinergi mensuport dalam bentuk komunikasi publik, pemberitaan, pelatihan SDM serta kegiatan lainnya. ANTARA juga berkepentingan untuk ikut menyampaikan informasi dan berita-berita konstruktif dalam pembangunan di berbagai sektor. Salah satunya pertanian, yang mana di dalamnya informasi terkait produksi dan distribusi pupuk menjadi bagian penting dan harus tersampaikan secara tepat kepada masyarakat khususnya para petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional.
"Fokus kami tetap produksi pupuk yang hingga saat ini tercukupi, distribusi dan juga mohon doanya untuk revitalisasi pabrik 3-4. Untuk peningkatan SDM kami berharap juga bisa melakukan pelatihan personel humas di bidang fotografi," kata Vice President Humas PT Pusri Rustam Effendi di Kompleks PT Pusri Palembang, Rabu.
Pada silaturahim itu hadir Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Selatan Syarif Abdullah bersama tim serta tim humas PT Pusri.
Ia menyebutkan, peningkatan kapasitas personel humas melalui pelatihan bersertifikasi merupakan salah satu program perseroan guna memperkuat kualitas pembuatan dan pengelolaan dokumen serta kemampuan mencover moment perusahaan baik dalam tulisan maupun foto.
"Kami berharap ANTARA menjadi mitra kami dalam pelatihan ini, melatih tim kami baik yang ada di Sumsel maupun di wilayah pemasaran Pusri di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Rustam.
Ia berkepentingan dalam meningkatkan kemampuan fotografi personelnya itu untuk mendukung branding dan pelaporan visual terkait kegiatan wilayah pemasaran, dimana hal itu sangat penting dan mendukung performance perseroan yang saat ini menjadi bagian dari holding BUMN dengan bendera PT Pupuk Indonesia.
"Kami berharap dari sinergi ini bisa saling mendukung dan memberikan manfaat dan saling menguntungkan," kata Rustam.
Sementara itu Kepala Perum LKBN ANTARA Provinsi Sumsel Syarif Abdullah mengapresiasi pencapaian dan kinerja PT Pusri dalam pemenuhan kebutuhan pupuk nasional.
ANTARA siap bersinergi mensuport dalam bentuk komunikasi publik, pemberitaan, pelatihan SDM serta kegiatan lainnya. ANTARA juga berkepentingan untuk ikut menyampaikan informasi dan berita-berita konstruktif dalam pembangunan di berbagai sektor. Salah satunya pertanian, yang mana di dalamnya informasi terkait produksi dan distribusi pupuk menjadi bagian penting dan harus tersampaikan secara tepat kepada masyarakat khususnya para petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional.