Martapura (ANTARA) - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, memberikan pelatihan budi daya ikan lele hingga berkebun sayur di area terbatas di rutan setempat.
Kepala Lapas Kelas IIB Martapura, OKU Timur Edi Saputra melalui Kasubsi Giatja Dicki Novriandi di Martapura, Senin, menjelaskan, dalam melakukan pembinaan pihaknya mengajarkan warga binaan cara budi daya ikan dan bercocok tanam sayur mayur agar narapidana memiliki keterampilan.
"Ada sekitar 20 orang WBP yang mendapat pelatihan budi daya ikan dan sayur mayur," katanya.
Menurut dia, keterampilan budi daya ikan lele di Lapas Martapura memiliki potensi yang tinggi, apalagi OKU Timur ditunjuk sebagai pusat perikanan nasional karena sebagai sentra penghasil ikan patin terbesar di Indonesia.
“Budi daya ikan di Lapas Martapura meliputi ikan lele dan nila," katanya.
Dalam pelaksanaannya, Lapas Martapura berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengembangkan metode pemberian pakan menggunakan mikro organisme yang difermentasi sehingga dapat menekan biaya produksi pakan dan mempersingkat waktu produksi sampai ke masa panen.
Selain itu, warga binaan juga melakukan pengembangan hidroponik di atas kolam yang dapat memproduksi sayur mayur dengan kualitas yang baik menggunakan pengairan dari kolam ikan itu sendiri.
Perkebunan sayur mayur yang sedang dikembangkan itu meliputi kangkung, terong, cabai, dan tomat.
"Untuk kadar penggunaan pupuk, pengairan dan penyelesaian jika terdapat hama dan penyakit tanaman sehingga akan mendapatkan potensi panen yang baik," ujarnya.
Untuk meningkatkan keterampilan, kata dia, pihaknya melibatkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur guna memberikan pelatihan bagi warga binaan.
"Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan keterampilan bagi warga binaan pemasyarakatan dalam mengelola ternak ikan dan kebun sayur mayur sehingga setelah bebas nanti mereka memiliki ilmu untuk dikembangkan di tengah masyarakat luas," katanya.