Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 450 seniman tari lintas generasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menyemarakkan gelaran Jogja Joged (Joged) untuk memperingati Hari Tari Dunia 2023 di provinsi ini pada Sabtu 29 April 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, mengatakan selain penari lokal, seniman mancanegara asal Jepang, Ekuador, dan Jerman, juga bakal bersedekah tarian dengan mengusung tema kearifan lokal.
"Momen luar biasa bagi DIY ini bertujuan menjadi ajang silaturahmi seniman tari, sekaligus menguatkan dan meyakinkan diri, komunitas, dan kita selaku area wilayah budaya," katanya.
Sebagai salah satu kota budaya sekaligus bagian dari masyarakat tari dunia, lanjutnya, Yogyakarta perlu melakukan apresiasi perayaan Hari Tari Internasional tersebut.
"Seni tari menjadi bagian yang penting serta berkontribusi meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan di DIY," ujar Dian.
Jogja Joged 2023 akan dipusatkan di Kabupaten Kulon Progo setelah sebelumnya digelar di Kota Yogyakarta pada 2021 dan Bantul pada 2022.
"Banyak tokoh-tokoh besar alias para maestro tari akan berkolaborasi terlibat nantinya," ujar dia.
Rangkaian Jogja Joged 2023, kata dia, akan didahului sarasehan Ngomong Joged dari Tari Menyapa Dunia dengan menghadirkan para maestro yakni RM Pramutomo, Bambang Paningron, dan Didik Nini Thowok, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Jumat (28/4) pukul 13.00 - 16.30 WIB.
Selanjutnya Jogja Joged akan mengangkat salah satu kesenian rakyat Kulon Progo yaitu Tari Angguk di Taman Budaya Kulon Progo pada Sabtu (29/4) pukul 12.00 hingga 22.00 WIB.
"Kedua rangkaian kegiatan tersebut gratis bagi umum dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Tasteofjogja dan Joged Official," katanya.
Ketua Panitia Jogja Joged 2023 Acun Kuncoro Dewo menuturkan panitia telah berkoordinasi dengan seniman tari DIY yang totalnya hingga kini berjumlah 450 orang.
"Kami ingin memberikan warna baru dari Yogyakarta sehingga pergerakan ini harus bersama-sama dengan tujuan Yogya menyapa dunia, khususnya di bidang seni budaya," katanya.
Pihaknya juga menyiapkan stan UMKM yang berasal dari Kulon Progo dan sekitarnya, termasuk pertunjukan kesenian rakyat, sarasehan budaya, dan pertunjukan tari yang diawali dengan Tari Jogja Njoged, dilanjutkan perwakilan karya tari baru persembahan masing-masing kota/kabupaten di DIY.
Dalam sesi International Performance, bakal melibatkan seniman tari dari Jepang, Ekuador, Jerman, dan perwakilan dari Indonesia.
"Kami mengundang seniman senior dalam dunia tari DIY, Bimo Wiwohatmo menjadi bintang tamu. Tarian kolosal Joged Angguk yang ditarikan perwakilan kabupaten/kota se-DIY beserta pelajar dari wilayah Kulon Progo menjadi closing ceremony dalam perayaan Hari Tari Dunia 2023," kata dia.
Sementara itu Art Director Jogja Joged 2023 Pulung Jati Ronggo Murti menuturkan penyelenggaraan Jogja Joged 2023 bakal mengangkat Tari Angguk menjadi salah satu ikon kearifan lokal DIY.
Menurut dia, Tari Angguk yang telah dikoreografi menjadi tarian kolosal Joged Angguk tersebut akan dibawakan oleh 225 penari.
"Kita mempunyai tarian ikonik Jogja Njoged yang mencakup lima hingga enam kesenian tradisi dari DIY menjadi satu. Harapan kami, tarian ini menjadi gebrakan baru dan brand dari Joged Joged sebagai tarian opening kolosal," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, mengatakan selain penari lokal, seniman mancanegara asal Jepang, Ekuador, dan Jerman, juga bakal bersedekah tarian dengan mengusung tema kearifan lokal.
"Momen luar biasa bagi DIY ini bertujuan menjadi ajang silaturahmi seniman tari, sekaligus menguatkan dan meyakinkan diri, komunitas, dan kita selaku area wilayah budaya," katanya.
Sebagai salah satu kota budaya sekaligus bagian dari masyarakat tari dunia, lanjutnya, Yogyakarta perlu melakukan apresiasi perayaan Hari Tari Internasional tersebut.
"Seni tari menjadi bagian yang penting serta berkontribusi meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan di DIY," ujar Dian.
Jogja Joged 2023 akan dipusatkan di Kabupaten Kulon Progo setelah sebelumnya digelar di Kota Yogyakarta pada 2021 dan Bantul pada 2022.
"Banyak tokoh-tokoh besar alias para maestro tari akan berkolaborasi terlibat nantinya," ujar dia.
Rangkaian Jogja Joged 2023, kata dia, akan didahului sarasehan Ngomong Joged dari Tari Menyapa Dunia dengan menghadirkan para maestro yakni RM Pramutomo, Bambang Paningron, dan Didik Nini Thowok, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Jumat (28/4) pukul 13.00 - 16.30 WIB.
Selanjutnya Jogja Joged akan mengangkat salah satu kesenian rakyat Kulon Progo yaitu Tari Angguk di Taman Budaya Kulon Progo pada Sabtu (29/4) pukul 12.00 hingga 22.00 WIB.
"Kedua rangkaian kegiatan tersebut gratis bagi umum dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Tasteofjogja dan Joged Official," katanya.
Ketua Panitia Jogja Joged 2023 Acun Kuncoro Dewo menuturkan panitia telah berkoordinasi dengan seniman tari DIY yang totalnya hingga kini berjumlah 450 orang.
"Kami ingin memberikan warna baru dari Yogyakarta sehingga pergerakan ini harus bersama-sama dengan tujuan Yogya menyapa dunia, khususnya di bidang seni budaya," katanya.
Pihaknya juga menyiapkan stan UMKM yang berasal dari Kulon Progo dan sekitarnya, termasuk pertunjukan kesenian rakyat, sarasehan budaya, dan pertunjukan tari yang diawali dengan Tari Jogja Njoged, dilanjutkan perwakilan karya tari baru persembahan masing-masing kota/kabupaten di DIY.
Dalam sesi International Performance, bakal melibatkan seniman tari dari Jepang, Ekuador, Jerman, dan perwakilan dari Indonesia.
"Kami mengundang seniman senior dalam dunia tari DIY, Bimo Wiwohatmo menjadi bintang tamu. Tarian kolosal Joged Angguk yang ditarikan perwakilan kabupaten/kota se-DIY beserta pelajar dari wilayah Kulon Progo menjadi closing ceremony dalam perayaan Hari Tari Dunia 2023," kata dia.
Sementara itu Art Director Jogja Joged 2023 Pulung Jati Ronggo Murti menuturkan penyelenggaraan Jogja Joged 2023 bakal mengangkat Tari Angguk menjadi salah satu ikon kearifan lokal DIY.
Menurut dia, Tari Angguk yang telah dikoreografi menjadi tarian kolosal Joged Angguk tersebut akan dibawakan oleh 225 penari.
"Kita mempunyai tarian ikonik Jogja Njoged yang mencakup lima hingga enam kesenian tradisi dari DIY menjadi satu. Harapan kami, tarian ini menjadi gebrakan baru dan brand dari Joged Joged sebagai tarian opening kolosal," katanya.