Palembang (ANTARA) - Ratusan tamu dari Yaman dan Arab Saudi menghadiri ziarah kubro ke makam ulama serta "auliya" Palembang Darussalam, yang digelar di Kota Palembang, Sumsel, 10 -12 Maret 2023.
Selain dihadiri tamu dari luar negeri, juga dihadiri ribuan peserta dari sejumlah daerah di Indonesia seperti dari Pasuruan, Bondowoso, dan beberapa daerah di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya, kata Humas Tradisi Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang Darussalam, Habib Fauzi di Palembang, Kamis.
Menurut dia, untuk menyelenggarakan tradisi yang dua tahun terakhir ditiadakan karena pandemi COVID-19, panitia telah menyiapkan tim penyambutan tamu dari luar negeri dan sejumlah provinsi di Tanah Air.
Selain itu, panitia telah melakukan penataan beberapa makam dan masjid yang akan menjadi tempat pelaksanaan rangkaian acara.
"Panitia sudah mempersiapkan
Masjid Darul Muttaqien kawasan Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, yang dijadikan titik awal tradisi Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang Darussalam," ujar Habib Fauzi.
Dia menjelaskan, Ziarah Kubro adalah kegiatan rutin setiap tahunnya, yang dilaksanakan masyarakat Kota Palembang khususnya para ulama atau habib secara bersama-sama, menjelang 10 hari terakhir di bulan Sya'ban.
Dalam kegiatan tersebut, biasanya para ulama dan habib berziarah mengunjungi makam-makam ulama terkemuka di Kota Palembang seperti pemakaman habib di daerah Kambang Koci, Kawah Tekurep hingga pemakaman ulama di Telaga Swidak.
Komplek makam Kambang Koci merupakan pemakaman para raja atau sultan yang berasal dari Kesultanan Palembang, yang konon katanya terdapat makam putra-putri dari Sultan Mahmud Badaruddin I.
Selain itu, di Kambang Koci juga turut dimakamkan para ulama dan wali sehingga menarik peziarah dari berbagai daerah dan luar negeri datang ke tempat tersebut.
Ulama yang dimakamkan di Kambang Koci di antaranya Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdor, Habib Muhammad bin Husin Al-Idrus, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf, serta beberapa habib terkemuka lainnya.
Habib dari Yaman atau Hadramaut menyebut Kambang Koci sebagai Zanbal yang diartikan sebagai pemakaman wali di Kota Tarim, dan Kota Palembang dijuluki oleh para habib sebagai Hadramaut Tsani atau Hadramaut kedua.
Sedangkan di Kawah Tekurep terdapat beberapa makam para sultan seperti Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo berserta empat istrinya yakni Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gadung dari Malaysia, Ratu Mas Ayu dari China dan terakhir Nyai Mas Naimah dari Palembang.
Selain itu juga di areal pemakaman yang memiliki luas kurang lebih satu hektare itu, juga terdapat makam ulama besar kala itu yakni Imam Sayid Al Idrus yang tidak lain adalah guru besar Sultan Mahmud Badaruddin,
ujar dia pula.
Sementara Sekretaris Daerah Palembang, Ratu Dewa menjelaskan bahwa untuk menyukseskan Ziarah Kubro tersebut pihaknya membantu panitia mulai dari keamanan, kebersihan, kesehatan, dan lainnya.
Selain itu juga menyiapkan fasilitas pendukung seperti mobil ambulan, mobil tanki air, kipas angin, dan lampu penerangan di sejumlah makam yang dijadikan lokasi kegiatan, kata Sekda.
Selain dihadiri tamu dari luar negeri, juga dihadiri ribuan peserta dari sejumlah daerah di Indonesia seperti dari Pasuruan, Bondowoso, dan beberapa daerah di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya, kata Humas Tradisi Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang Darussalam, Habib Fauzi di Palembang, Kamis.
Menurut dia, untuk menyelenggarakan tradisi yang dua tahun terakhir ditiadakan karena pandemi COVID-19, panitia telah menyiapkan tim penyambutan tamu dari luar negeri dan sejumlah provinsi di Tanah Air.
Selain itu, panitia telah melakukan penataan beberapa makam dan masjid yang akan menjadi tempat pelaksanaan rangkaian acara.
"Panitia sudah mempersiapkan
Masjid Darul Muttaqien kawasan Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, yang dijadikan titik awal tradisi Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang Darussalam," ujar Habib Fauzi.
Dia menjelaskan, Ziarah Kubro adalah kegiatan rutin setiap tahunnya, yang dilaksanakan masyarakat Kota Palembang khususnya para ulama atau habib secara bersama-sama, menjelang 10 hari terakhir di bulan Sya'ban.
Dalam kegiatan tersebut, biasanya para ulama dan habib berziarah mengunjungi makam-makam ulama terkemuka di Kota Palembang seperti pemakaman habib di daerah Kambang Koci, Kawah Tekurep hingga pemakaman ulama di Telaga Swidak.
Komplek makam Kambang Koci merupakan pemakaman para raja atau sultan yang berasal dari Kesultanan Palembang, yang konon katanya terdapat makam putra-putri dari Sultan Mahmud Badaruddin I.
Selain itu, di Kambang Koci juga turut dimakamkan para ulama dan wali sehingga menarik peziarah dari berbagai daerah dan luar negeri datang ke tempat tersebut.
Ulama yang dimakamkan di Kambang Koci di antaranya Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdor, Habib Muhammad bin Husin Al-Idrus, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf, serta beberapa habib terkemuka lainnya.
Habib dari Yaman atau Hadramaut menyebut Kambang Koci sebagai Zanbal yang diartikan sebagai pemakaman wali di Kota Tarim, dan Kota Palembang dijuluki oleh para habib sebagai Hadramaut Tsani atau Hadramaut kedua.
Sedangkan di Kawah Tekurep terdapat beberapa makam para sultan seperti Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo berserta empat istrinya yakni Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gadung dari Malaysia, Ratu Mas Ayu dari China dan terakhir Nyai Mas Naimah dari Palembang.
Selain itu juga di areal pemakaman yang memiliki luas kurang lebih satu hektare itu, juga terdapat makam ulama besar kala itu yakni Imam Sayid Al Idrus yang tidak lain adalah guru besar Sultan Mahmud Badaruddin,
ujar dia pula.
Sementara Sekretaris Daerah Palembang, Ratu Dewa menjelaskan bahwa untuk menyukseskan Ziarah Kubro tersebut pihaknya membantu panitia mulai dari keamanan, kebersihan, kesehatan, dan lainnya.
Selain itu juga menyiapkan fasilitas pendukung seperti mobil ambulan, mobil tanki air, kipas angin, dan lampu penerangan di sejumlah makam yang dijadikan lokasi kegiatan, kata Sekda.