Medan (ANTARA) - Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menyebutkan tim relawan telah menemukan 10 orang korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
"Sampai malam ini dilaporkan ada 10 korban meninggal dunia, dan sudah berhasil dievakuasi dari timbunan tanah longsor," ucap Achmad melalui telepon seluler di Medan, Sumut, Selasa.
Dari 10 orang korban jiwa meninggal dunia tersebut, lanjut dia, enam orang warga di antaranya telah teridentifikasi dan empat orang warga lagi hingga kini belum teridentifikasi.
Pangdam mengatakan kemungkinan jumlah korban ini terus bertambah akibat peristiwa tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Pasalnya hingga masih terdapat 42 orang warga Desa Pangkalan dinyatakan hilang di kabupaten yang merupakan pintu gerbang negara Asia Tenggara.
"Korban luka berat ada empat orang, dan korban kritis juga empat orang terdiri atas tiga orang dikirim ke Pontianak, dan satu orang dikirim ke Ranai (ibu kota Kabupaten Natuna)," terang Achmad.
Pangdam juga menyatakan korban terdampak yang kini tinggal di tenda pengungsian pos lintas batas negara sebanyak 219 orang, dan pengungsian Puskesmas Serasan terdapat 215 orang.
Peristiwa tanah longsor ini akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3).
Lereng perbukitan tersebut menimbun 27 unit rumah perkampungan penduduk hingga jalan raya penghubung Kampung Astaka ke arah Koramil 0318-06/Serasan lumpuh total akibat material longsoran.
"Ada juga pengungsi yang tinggal di Pelimpak, dan Masjid Al Furqon sekitar 500 orang dan SMA 1 Serasan 282 orang. Hingga saat ini total jumlah pengungsi sebanyak 1.216 orang," terang Achmad.
"Sampai malam ini dilaporkan ada 10 korban meninggal dunia, dan sudah berhasil dievakuasi dari timbunan tanah longsor," ucap Achmad melalui telepon seluler di Medan, Sumut, Selasa.
Dari 10 orang korban jiwa meninggal dunia tersebut, lanjut dia, enam orang warga di antaranya telah teridentifikasi dan empat orang warga lagi hingga kini belum teridentifikasi.
Pangdam mengatakan kemungkinan jumlah korban ini terus bertambah akibat peristiwa tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Pasalnya hingga masih terdapat 42 orang warga Desa Pangkalan dinyatakan hilang di kabupaten yang merupakan pintu gerbang negara Asia Tenggara.
"Korban luka berat ada empat orang, dan korban kritis juga empat orang terdiri atas tiga orang dikirim ke Pontianak, dan satu orang dikirim ke Ranai (ibu kota Kabupaten Natuna)," terang Achmad.
Pangdam juga menyatakan korban terdampak yang kini tinggal di tenda pengungsian pos lintas batas negara sebanyak 219 orang, dan pengungsian Puskesmas Serasan terdapat 215 orang.
Peristiwa tanah longsor ini akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3).
Lereng perbukitan tersebut menimbun 27 unit rumah perkampungan penduduk hingga jalan raya penghubung Kampung Astaka ke arah Koramil 0318-06/Serasan lumpuh total akibat material longsoran.
"Ada juga pengungsi yang tinggal di Pelimpak, dan Masjid Al Furqon sekitar 500 orang dan SMA 1 Serasan 282 orang. Hingga saat ini total jumlah pengungsi sebanyak 1.216 orang," terang Achmad.