Siak (ANTARA) - Aparat gabungan Kepolisian Sektor Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau bersama TNI dan masyarakat melakukan pencarian terhadap seorang warga yang dilaporkan hilang karena diterkam buaya di Sungai Tanjung Jangkang, Dusun Mungkal, Desa Penyengat.
Kepala Polsek Sungai Apit AKP J.A. Purba dihubungi di Siak, Selasa, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan pada Senin (20/2), sekitar pukul 07.00 WIB terkait dengan kejadian itu. Korban berinisial N (67) saat itu bersama dua anaknya B (28) dan S (26) merakit tual sagu.
"Anaknya B meminta pertolongan dengan menghubungi pihak Dusun Mungkal, Kepala Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit dan warga sekitar untuk membantu melakukan pencarian. Sampai saat ini belum ditemukan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi tersebut, anak korban, S, yang ketika itu sedang merakit tual sagu di air melihat ayahnya, N, diseret buaya.
Oleh karena panik, S langsung bergegas memberitahukan kakaknya, B, yang berada di darat.
Mendengar hal tersebut, B (28) langsung berlari dan meloncat ke dalam air sungai, namun tidak menemukan ayahnya. Kemudian B (28) kembali ke darat untuk mengeluarkan serta menghidupkan kapal pompong berusaha mengejar ke arah ayahnya diseret buaya.
Kedua anak korban itu mengaku masih sempat melihat langsung ayahnya diseret oleh buaya mengarah ke Sungai Mungkal. Namun, buaya tersebut masuk ke dalam air sehingga korban tidak ditemukan.
Camat Sungai Apit Muhtasar juga mengaku mendapat informasi terjadinya peristiwa tersebut.
Dia mengatakan korban dan kedua anaknya merupakan warga Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti yang bekerja di Sungai Apit sebagai pencari tual sagu.
"Korban diduga disambar oleh buaya saat sedang merakit batang sagu, sampai saat ini berbagai pihak beserta masyarakat masih mencari korban," ucap dia.
Kepala Polsek Sungai Apit AKP J.A. Purba dihubungi di Siak, Selasa, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan pada Senin (20/2), sekitar pukul 07.00 WIB terkait dengan kejadian itu. Korban berinisial N (67) saat itu bersama dua anaknya B (28) dan S (26) merakit tual sagu.
"Anaknya B meminta pertolongan dengan menghubungi pihak Dusun Mungkal, Kepala Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit dan warga sekitar untuk membantu melakukan pencarian. Sampai saat ini belum ditemukan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi tersebut, anak korban, S, yang ketika itu sedang merakit tual sagu di air melihat ayahnya, N, diseret buaya.
Oleh karena panik, S langsung bergegas memberitahukan kakaknya, B, yang berada di darat.
Mendengar hal tersebut, B (28) langsung berlari dan meloncat ke dalam air sungai, namun tidak menemukan ayahnya. Kemudian B (28) kembali ke darat untuk mengeluarkan serta menghidupkan kapal pompong berusaha mengejar ke arah ayahnya diseret buaya.
Kedua anak korban itu mengaku masih sempat melihat langsung ayahnya diseret oleh buaya mengarah ke Sungai Mungkal. Namun, buaya tersebut masuk ke dalam air sehingga korban tidak ditemukan.
Camat Sungai Apit Muhtasar juga mengaku mendapat informasi terjadinya peristiwa tersebut.
Dia mengatakan korban dan kedua anaknya merupakan warga Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti yang bekerja di Sungai Apit sebagai pencari tual sagu.
"Korban diduga disambar oleh buaya saat sedang merakit batang sagu, sampai saat ini berbagai pihak beserta masyarakat masih mencari korban," ucap dia.