Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat setelah rilis surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2022.
Kurs rupiah pada Senin ditutup naik 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.210 per dolar AS.
"Laporan neraca transaksi berjalan yang kembali positif memberikan sentimen positif untuk rupiah didukung oleh masih tingginya harga komoditas ekspor Indonesia," kata Analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Revandra menuturkan mulai meredanya harga komoditas energi juga memberikan dampak positif pada neraca pembayaran terkait dengan besarnya impor komoditi migas.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2022 kembali membukukan surplus sebesar 4 miliar dolar AS, setelah pada tahun sebelumnya mencatat surplus 13,5 miliar dolar AS.
Surplus transaksi berjalan tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS atau satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan capaian surplus 2021 sebesar 3,5 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB.
Kinerja tersebut terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 35,42 miliar dolar AS.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2022 mencatat defisit 8,9 miliar dolar AS seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi Rp15.189 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.154 per dolar AS hingga Rp15.195 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.168 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.199 per dolar AS.
Kurs rupiah pada Senin ditutup naik 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.210 per dolar AS.
"Laporan neraca transaksi berjalan yang kembali positif memberikan sentimen positif untuk rupiah didukung oleh masih tingginya harga komoditas ekspor Indonesia," kata Analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Revandra menuturkan mulai meredanya harga komoditas energi juga memberikan dampak positif pada neraca pembayaran terkait dengan besarnya impor komoditi migas.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2022 kembali membukukan surplus sebesar 4 miliar dolar AS, setelah pada tahun sebelumnya mencatat surplus 13,5 miliar dolar AS.
Surplus transaksi berjalan tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS atau satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan capaian surplus 2021 sebesar 3,5 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB.
Kinerja tersebut terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 35,42 miliar dolar AS.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2022 mencatat defisit 8,9 miliar dolar AS seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi Rp15.189 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.154 per dolar AS hingga Rp15.195 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.168 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.199 per dolar AS.