Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggencarkan syiar agama Islam melalui pendirian ribuan Rumah Tahfidz yang disebar di 17 kabupaten/kota setempat.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan, saat ini total rumah tahfidz di Sumsel mencapai 4.000 unit dari target 3.500 unit saat program ini mulai dicanangkan pada 2018.
“Program kami satu desa satu rumah tahfidz dan di luar dugaan justru melonjak jumlahnya sehingga gema syiar Islam semakin terasa,” kata Herman Deru saat menghadiri acara Wisuda Santri TK/TPA Angkatan XVIII dan Wisuda Tahfidz Juz 30 Angkatan I LPPTK Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang di Palembang, Rabu.
Ia mengatakan, upaya ini sudah berbuah konkrit dengan keberhasilan Sumsel masuk 10 besar pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tahun 2022 di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. Prestasi ini untuk kali pertama setelah terakhir dicapai pada 2016.
Menurutnya, prestasi Sumsel di bidang agama ini tak lepas dari peran ustadz/ustadzah sehingga kualitas para santriwan/santriwati dapat meningkat.
Pemprov pun akan menjalankan beragam program untuk menjaga eksistensi rumah tahfidz ini, salah satunya bantuan operasional ke TK/TPA dan TPQ.
Ketua DPW BKPRMI Sumsel Firdaus mengatakan pihaknya kali ini mewisuda Tahfidz Juz 30 Angkatan I sebanyak 471 santri.
"Ini adalah buah perjuangan dan jerih payah ustad dan ustadzah. Karena di tengah keterbatasannya mereka masih bisa mengajar. Semoga Allah SWT memuliakan mereka," ujarnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan, saat ini total rumah tahfidz di Sumsel mencapai 4.000 unit dari target 3.500 unit saat program ini mulai dicanangkan pada 2018.
“Program kami satu desa satu rumah tahfidz dan di luar dugaan justru melonjak jumlahnya sehingga gema syiar Islam semakin terasa,” kata Herman Deru saat menghadiri acara Wisuda Santri TK/TPA Angkatan XVIII dan Wisuda Tahfidz Juz 30 Angkatan I LPPTK Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang di Palembang, Rabu.
Ia mengatakan, upaya ini sudah berbuah konkrit dengan keberhasilan Sumsel masuk 10 besar pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tahun 2022 di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. Prestasi ini untuk kali pertama setelah terakhir dicapai pada 2016.
Menurutnya, prestasi Sumsel di bidang agama ini tak lepas dari peran ustadz/ustadzah sehingga kualitas para santriwan/santriwati dapat meningkat.
Pemprov pun akan menjalankan beragam program untuk menjaga eksistensi rumah tahfidz ini, salah satunya bantuan operasional ke TK/TPA dan TPQ.
Ketua DPW BKPRMI Sumsel Firdaus mengatakan pihaknya kali ini mewisuda Tahfidz Juz 30 Angkatan I sebanyak 471 santri.
"Ini adalah buah perjuangan dan jerih payah ustad dan ustadzah. Karena di tengah keterbatasannya mereka masih bisa mengajar. Semoga Allah SWT memuliakan mereka," ujarnya.