Palembang (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah PT Bank Sumsel Babel (BSB) mengejar penyaluran Kredit Usaha Rakyat senilai Rp250 miliar hingga akhir tahun 2022.
Direktur Utama BSB Achmad Syamsudin di Palembang, Selasa, mengatakan, perusahaan sudah merealisasikan Rp50 miliar setelah terjadi penambahan kuota dari pemerintah senilai Rp300 miliar pada Oktober lalu.
“Sisanya tinggal Rp250 miliar, kami optimis terserap semua,” kata Syamsudin.
Ia mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah dinilai mampu bertahan di tengah ancaman resesi ekonomi yang melanda dunia.
Jika merujuk pada kejadian sebelumnya yakni pandemi COVID-19, justru BSB mampu meningkatkan performa penyaluran KUR.
Pada tahun 2021, BSB mampu merealisasikan penyaluran KUR hingga Rp1 triliun sehingga mendapatkan kepercayaan pemerintah menjadi Rp1,5 triliun pada 2022.
Lantaran juga terserap maka pada Oktober dilakukan penambahan lagi oleh pemerintah senilai Rp300 miliar.
“Jika bisa tahun 2023 kami diberikan Rp2,5 triliun,” kata dia.
Program pinjaman rendah bunga dari pemerintah ini kini menjadi pilihan utama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Saat ini, BSB memiliki sekitar 50 ribu nasabah KUR.
Pemerintah menetapkan suku bunga KUR lebih rendah dibandingkan suku bunga jenis kredit lainnya, yakni 6,0 persen per tahun.
BSB sebagai bank yang dipercaya pemerintah menyalurkan KUR juga membuat beragam strategi agar terserap optimal, di antaranya membuat KUR kluster untuk pertanian, kuliner dan fesyen.
Dengan dibuatkan klusternya maka akan terbentuk ekosistem bisnisnya, mulai dari hulu hingga ke hilir sehingga bisa menekan biaya produksi, kata Syamsudin.
Jika pelaku usaha dapat menekan biaya produksi maka kemampuan untuk membayar cicilan kredit akan meningkat. Selain itu, ketahanan usaha juga meningkat sehingga pelaku usaha tersebut dapat naik kelas, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini sudah dilakukan BSB di Kampung Pempek Tanjung Rajo Palembang yang menyalurkan kredit pembiayaan mikro dengan pembiayaan berkisar Rp2 juta hingga Rp10 juta.
Kemudian, yang dinilai juga cukup berhasil yakni pembentukan kluster pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk penyaluran KUR.
Direktur Utama BSB Achmad Syamsudin di Palembang, Selasa, mengatakan, perusahaan sudah merealisasikan Rp50 miliar setelah terjadi penambahan kuota dari pemerintah senilai Rp300 miliar pada Oktober lalu.
“Sisanya tinggal Rp250 miliar, kami optimis terserap semua,” kata Syamsudin.
Ia mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah dinilai mampu bertahan di tengah ancaman resesi ekonomi yang melanda dunia.
Jika merujuk pada kejadian sebelumnya yakni pandemi COVID-19, justru BSB mampu meningkatkan performa penyaluran KUR.
Pada tahun 2021, BSB mampu merealisasikan penyaluran KUR hingga Rp1 triliun sehingga mendapatkan kepercayaan pemerintah menjadi Rp1,5 triliun pada 2022.
Lantaran juga terserap maka pada Oktober dilakukan penambahan lagi oleh pemerintah senilai Rp300 miliar.
“Jika bisa tahun 2023 kami diberikan Rp2,5 triliun,” kata dia.
Program pinjaman rendah bunga dari pemerintah ini kini menjadi pilihan utama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Saat ini, BSB memiliki sekitar 50 ribu nasabah KUR.
Pemerintah menetapkan suku bunga KUR lebih rendah dibandingkan suku bunga jenis kredit lainnya, yakni 6,0 persen per tahun.
BSB sebagai bank yang dipercaya pemerintah menyalurkan KUR juga membuat beragam strategi agar terserap optimal, di antaranya membuat KUR kluster untuk pertanian, kuliner dan fesyen.
Dengan dibuatkan klusternya maka akan terbentuk ekosistem bisnisnya, mulai dari hulu hingga ke hilir sehingga bisa menekan biaya produksi, kata Syamsudin.
Jika pelaku usaha dapat menekan biaya produksi maka kemampuan untuk membayar cicilan kredit akan meningkat. Selain itu, ketahanan usaha juga meningkat sehingga pelaku usaha tersebut dapat naik kelas, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini sudah dilakukan BSB di Kampung Pempek Tanjung Rajo Palembang yang menyalurkan kredit pembiayaan mikro dengan pembiayaan berkisar Rp2 juta hingga Rp10 juta.
Kemudian, yang dinilai juga cukup berhasil yakni pembentukan kluster pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk penyaluran KUR.