Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K) menyarankan orang-orang khususnya wanita tidak mencukur habis rambut pada organ genital atau kemaluan demi menghindari masalah.

"Rambut yang sepele-sepele kalau kita bilang itu ada gunanya semua. Rambut (di area kemaluan) jangan dikerok, diwaxing supaya bersih kayak bayi, tetapi secara baik gunting sisakan 0,5 cm," ujar dia dalam kegiatan Ladies Talk “Stress Berlebih Ganggu Area Kewanitaanmu!” di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dian Sastro ajak perempuan lebih percaya diri dengan rambut

Menurut Tofan, hal ini demi menghindari timbulnya gatal saat rambut baru tumbuh. Rasa gatal ini terkadang memicu seseorang untuk menggaruk, padahal dia belum mencuci tangannya. Mengutip Medical News Today dan Healthline, menggaruk area yang gatal justru dapat memperburuk rasa gatal karena dianggap mengiritasi ujung saraf di area yang Anda garuk.

Terkait fungsi, rambut di organ genital diketahui memiliki beberapa manfaat perlindungan antara lain mencegah kotoran memasuki vagina, dapat berfungsi sebagai semacam bantalan untuk melindungi terhadap gesekan saat berhubungan intim dan penutup untuk menjaga organ tetap hangat.

Baca juga: Cara mandi ternyata pengaruhi "mood" kulit dan rambut

Selain soal rambut, Tofan juga menyarankan orang-orang menjaga kebersihan organ genital. Khusus untuk wanita, area vulva termasuk yang boleh dibersihkan menggunakan air dan sabun tetapi tidak dilakukan setiap hari.

"Vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja. Tetapi tidak dilakukan setiap hari, setiap saat. Justru kalau kita melakukannya setiap saat atau rutin, itu menyebabkan inflamasi atau radang vulvitis (radang di vulva)," kata dia.

Tofan juga mengingatkan cara membersihkan organ genital dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya dari belakang ke depan. Dia menyarankan penggunaan bidet yang arahnya dari depan ke belakang.

"Saya kok enggak setuju ya dengan (bidet) yang disiram dari belakang, itu akan memicu satu percikan, mikroorganisme patogen, dari anus ke depan. Padahal kita mengajarkan, bagaimana cara membasuh organ genital eksternal kita dari depan ke belakang," demikian pesan dia.

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024