Jakarta (ANTARA) - Minum kopi bisa dibilang sudah menjadi salah satu gaya hidup dan keseharian masyarakat Indonesia saat ini. Kehadiran minuman itu telah menjadi pendamping banyak generasi untuk berbagi kisah satu sama lain, dan gerai kopi pun juga tak terpisahkan sebagai tempat bercerita tersebut. 

Kopi pun dapat dikreasikan dengan keinginan masing-masing, dan dibuat oleh tangan dingin dari seorang barista. Terkesan sederhana namun, ternyata membuat kopi yang sempurna tidak semudah kelihatannya.

ANTARA berkesempatan untuk menjadi seorang barista dalam sehari bersama Kopi Kenangan di Kenangan Academy, baru-baru ini. Hanya berbekal pengalaman membuat kopi dari kemasan, menjadikan pengalaman ini menarik dan membuka wawasan baru.

Baca juga: Rayakan HUT Kemerdekaan RI lewat lomba meracik kopi

Proses pembuatan kopi ternyata cukup panjang. Sebelum dapat diolah di mesin di gerai, terdapat perjalanan yang harus dilalui.

Langkah pertama adalah pembibitan atau seeding, yang memakan waktu kurang lebih enam bulan, hingga ketinggian pohon kopi mencapai satu meter. Selanjutnya adalah proses dari bibit sampai berbuah (growing) yang memakan waktu 4 hingga 5 tahun.

Baca juga: Kemenparekraf-SMS gelar Kopi Craft Indonesia hadirkan robot barista

Setelah itu, ada proses harvesting atau memetik kopi secara langsung dengan menggunakan tangan (handpicking). Petani kopi mengambil buah yang berwarna merah saja, karena warna merah berarti matang dan memiliki kualitas baik.

Lebih lanjut adalah processing, dimana kopi yang telah dipetik bisa dicuci, dikeringkan lalu disortir atau dipilah, sebelum akhirnya dilakukan proses roasting.

  Dokumentasi pelatihan proses pembuatan kopi di Kenangan Academy bersama jurnalis di Jakarta, Selasa (23/8/2022). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Roasting atau pembakaran biji kopi dengan heat atau udara panas. Proses ini dilakukan selama 9 hingga 16 menit tergantung keinginan tingkatan yang diinginkan.

Setelah itu, ada proses cupping yang digunakan untuk menentukan harga jual biji kopi. Terakhir, adalah proses penyeduhan kopi (brewing) dengan berbagai metode seperti manual atau mesin. Proses penyeduhan dilakukan maksimal selama lima menit.

Setelah mengetahui perjalanan dari benih hingga kopi siap olah, kini saatnya barista baru beraksi di balik mesin kopi untuk membuat espresso sebagai dasar dari olahan minuman kopi.

Sebagai informasi, espresso sendiri merupakan minuman yang dihasilkan dari ekstraksi kopi dengan metode penyeduhan tinggi, menggunakan tingkatan gilingan yang halus serta menggunakan air panas.

Biji kopi terpilih digiling menggunakan mesin (grinder) sehingga terbentuk bubuk yang akan dibuat menjadi espresso. Untuk membuat espresso yang tepat, bubuk kopi ditimbang hingga menyentuh angka 18 gram. Setelah itu, barista melakukan proses seperti menekan (pressing) bubuk tersebut sebelum kemudian diseduh menggunakan mesin kopi.

Waktu penyeduhan yang pas untuk membuat espresso adalah kurang lebih 20 hingga 30 detik. Espresso yang sempurna akan memiliki tiga lapisan yaitu crema (berwarna cokelat keemasan), body (tingkat kekentalan dan memiliki tekstur), dan heart (cita rasa paling pahit dan tekstur yang berat).

Baca juga: Ada kopi gratis di west java coffee

Setelah espresso jadi, barista bisa mengkreasikan kopi tersebut dengan berbagai bahan lainnya. Jika menyukai cita rasa kopi hitam, bisa ditambahkan air dingin untuk membuat iced americano. Namun, jika menyukai rasa creamy, barista bisa membuat kreasi seperti latte dan cappucino.

Untuk menghadirkan minuman kopi dengan susu, barista harus mengetahui cara frothing milk atau teknik membuat busa (foam) dengan cara meniupkan uap panas ke dalam susu.

Terdapat dua langkah untuk membuat foam susu, pertama adalah stretching, kemudian spinning, sehingga susu yang telah diolah menjadi lebih berkilau, memiliki tekstur foam yang pas untuk kemudian dibuat karya seni seperti latte art.

Baca juga: Lembaga sertifikasi: Profesi barista semakin diminati

Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk melalui rangkaian proses tersebut, sebelum akhirnya secangkir kopi bisa dinikmati dan menjadi apresiasi bagi diri sendiri bahkan disajikan untuk orang-orang terkasih.

Kenangan Academy dan Hari Mantan Nasional (HARMANAS)

Sementara itu, Kopi Kenangan melalui Kenangan Academy yang dibuka pada Maret 2020 telah memberikan sertifikasi kepada lebih dari 2.300 calon barista.

Di Kenangan Academy, mereka akan mengikuti berbagai macam pelatihan, mulai dari Kompetensi Dasar seperti pengetahuan dasar tentang kopi, espresso, dan teknik pembuatan, hingga beragam pengembangan karir untuk memperoleh Sertifikasi Barista, Sertifikasi Store Trainer, serta Leadership Development Program.

Tidak hanya fokus menjaga kualitas minuman Kopi Kenangan, pusat pelatihan ini juga bertujuan memastikan seluruh lulusan barista Kenangan Academy memiliki pemahaman yang holistik tentang industri kopi.
 

Seluruh program pembelajaran di Kenangan Academy disusun agar berfokus pada hard skill, soft skill, dan pengembangan karir, dengan menggunakan metode pembelajaran 70 persen praktik, 20 persen pembelajaran informal melalui mentoring dan coaching, serta 10 persen pembelajaran formal di kelas dan seminar.

Kopi Kenangan sendiri kini telah menginjak usia ke-lima tahun, dengan perayaan bertajuk Hari Mantan Nasional (HARMANAS).

"Tidak terasa sudah lima tahun Kopi Kenangan hadir menyajikan kopi berkualitas tinggi untuk masyarakat Indonesia. Seluruh pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh tim Kopi Kenangan," kata CEO & Co-founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata.

Untuk merayakannya, Kopi Kenangan menghadirkan ragam promosi menarik seperti potongan harga 20 persen untuk pembelian menggunakan tumbler Kopi Kenangan, penawaran khusus senilai Rp55 ribu untuk pembelian 3 Kopi Kenangan Mantan dan 2 Cokelat Klasik atau 2 Kenangan Milk Tea.

Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024