Di antaranya tradisi maarak anak dari rumah bako yang diiringi berbagai hantaran seperti kambing dan padi yang dijunjung para ibu-ibu di atas kepala seperti halnya jamba.
Pawai budaya yang dibawakan suku-suku yang ada Tabek Patah, pidato adat, penampilan tari oleh sanggar seni, randai, serta lomba lagu Minang dan lainnya.
"Dan yang tidak kalah adalah 1.000 marawa batik kain panjang dibawakan ibuk-ibuk bundo kanduang diiringi dengan tradisi maarak anak dari rumah bako ka rumah tampatan," kata Wali Nagari Tabek Patah Krisman Dt.Rajo Nan Kayo di Tabek Patah Minggu.
Baca juga: Ratusan ribu warga saksikan Pesona Budaya Tabuik di Pariaman
Ia mengatakan Nagari Tabek patah juga memiliki berbagai potensi, di antaranya Panorama Tabek Patah, Talago Aia Pakih dan Talago Aia Taganang.
Pemerintah Nagari Tabek Patah juga mendukung program pemerintah daerah sebagaimana yang tertuang dalam visi misi daerah yaitu pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berbasis adat, budaya dan sumberdaya alam.
"Salah satu wujud dukungan kami adalah dengan ikut berpartisipasi di festival satu nagari satu event ini," katanya.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra, mengatakan salah satu tujuan digelar kegiatan di satu nagari satu event ini adalah mendorong kreativitas masyarakat ataupun sanggar yang ada di nagari dalam mendirikan event.
Sehingga dengan adanya kegiatan wisata di nagari, diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan ke nagari itu.
"Saat ini, laporan dari panitia dari tiga perhelatan satu nagari satu event yang telah digelar, telah terjadi perputaran uang kurang lebih Rp2 Miliar dengan jumlah pengunjung 26.500 orang," katanya.