Solo (ANTARA) - Tim Boccia Indonesia mewaspadai tim Thailand untuk menjadi yang terbaik dalam ASEAN Para Games (APG) 2022.
Pelatih Kepala Boccia Indonesia Muhammad Bram Riyadi mengatakan, berdasarkan pengamatannya, Thailand adalah lawan terberat Indonesia, karena para atlet Boccia dari Negri Gajah Putih itu mampu menampilkan permainan terbaik mereka.
" (Thailand) Atletnya banyak, selain juga kuat dan kualitasnya lebih baik. Namun kami tetap berusaha," katanya di Hall FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa.
Sejauh ini, para atlet Indonesia pun sudah tampil baik dan pada hari ketiga
berhasil meraih kemenangan.
"Alhamdulillah tadi pertandingan pertama anak-anak mampu bermain optimal sehingga bisa meraih kemenangan," katanya.
Selanjutnya, pertandingan pada sesi kedua, para pe-boccia Indonesia juga mampu menjaga ritme permainan sehingga berhasil menampilkan performa yang baik.
"Harapannya pada pertandingan-pertandingan selanjutnya kami bisa mengoptimalkan untuk bisa meraih podium nanti," katanya.
Atlet Boccia dari Indonesia yang berhasil mencetak kemenangan salah satunya adalah Muhammad Afrizal Syafa yang berhasil mengalahkan Leon Joey De dari Filipina di kelas BC1 dengan skor 8-0.
Selain itu, Handayani yang turun di kelas BC1 individual putri menang atas Touny Onemouy dengan skor 12-0, Faris Sugiarta juga berhasil mengalahkan atlet Kamboja Pich Karay di kelas Individual pria BC4 dengan skor 10-4.
Selanjutnya, di kelas individual pria BC4, Fendy Kurnia Pamungkas berhasil menang dari atlet Filipina Ramon Reyemmanuel Apilado dengan skor 4-2, Felix Ardi Yudha menang atas atlet Malaysia, Mohammad Syafiq Bin Mohd Noh di kelas individual pria BC2 dengan skor 5-3.
Atlet wanita asal Indonesia yang turun di kelas individual wanita BC2 Gischa Zayana berhasil menang atas Keat Channy dari Kamboja dengan skor 10-0 dan Wening Prabawati menang atas atlet Thailand Chalisa Khiawjantra di kelas BC4 dengan skor 4-3.
Pada sesi yang lain, Muhammad Afrizal Syafa kembali menang 10-3 atas atlet Singapura Neo Kah di kelas individual pria BC1.
Pelatih Kepala Boccia Indonesia Muhammad Bram Riyadi mengatakan, berdasarkan pengamatannya, Thailand adalah lawan terberat Indonesia, karena para atlet Boccia dari Negri Gajah Putih itu mampu menampilkan permainan terbaik mereka.
" (Thailand) Atletnya banyak, selain juga kuat dan kualitasnya lebih baik. Namun kami tetap berusaha," katanya di Hall FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa.
Sejauh ini, para atlet Indonesia pun sudah tampil baik dan pada hari ketiga
berhasil meraih kemenangan.
"Alhamdulillah tadi pertandingan pertama anak-anak mampu bermain optimal sehingga bisa meraih kemenangan," katanya.
Selanjutnya, pertandingan pada sesi kedua, para pe-boccia Indonesia juga mampu menjaga ritme permainan sehingga berhasil menampilkan performa yang baik.
"Harapannya pada pertandingan-pertandingan selanjutnya kami bisa mengoptimalkan untuk bisa meraih podium nanti," katanya.
Atlet Boccia dari Indonesia yang berhasil mencetak kemenangan salah satunya adalah Muhammad Afrizal Syafa yang berhasil mengalahkan Leon Joey De dari Filipina di kelas BC1 dengan skor 8-0.
Selain itu, Handayani yang turun di kelas BC1 individual putri menang atas Touny Onemouy dengan skor 12-0, Faris Sugiarta juga berhasil mengalahkan atlet Kamboja Pich Karay di kelas Individual pria BC4 dengan skor 10-4.
Selanjutnya, di kelas individual pria BC4, Fendy Kurnia Pamungkas berhasil menang dari atlet Filipina Ramon Reyemmanuel Apilado dengan skor 4-2, Felix Ardi Yudha menang atas atlet Malaysia, Mohammad Syafiq Bin Mohd Noh di kelas individual pria BC2 dengan skor 5-3.
Atlet wanita asal Indonesia yang turun di kelas individual wanita BC2 Gischa Zayana berhasil menang atas Keat Channy dari Kamboja dengan skor 10-0 dan Wening Prabawati menang atas atlet Thailand Chalisa Khiawjantra di kelas BC4 dengan skor 4-3.
Pada sesi yang lain, Muhammad Afrizal Syafa kembali menang 10-3 atas atlet Singapura Neo Kah di kelas individual pria BC1.