Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan sendiri secara daring kondisi puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban penipuan kerja dan disekap di negara Kamboja.

"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, begitu. Kondisinya baik-baik semua, tetapi ada satu yang sakit," kata Ganjar di Semarang, Jumat.

Dari hasil pengecekan langsung itu, Ganjar mengungkapkan jika situasi cukup baik setelah melihat satu per satu wajah dan kondisi para WNI.

"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak dalam sekapan dan saya lihat wajahnya. Tidak ada yang, maaf, nyonyor-nyonyor (babak belur) itu gak ada. Bahwa ada yang sakit masih bekerja dan sebagainya itulah yang saya minta untuk di-assesment," ujarnya.

Untuk itu, Ganjar memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah proaktif dan mengecek langsung kondisi para WNI tersebut.

"Kemarin bilang nanti masih akan diperiksa, saya bilang gak, suruh turun ke lokasi, suruh ngecek betul apa yang terjadi sambil kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tegasnya.

Selain itu, katanya, melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat juga dilakukan untuk menghubungkan dengan perusahaan terkait.

"Dengan KBRI, hari ini kami minta untuk mengecek ke lokasi, untuk komunikasi dengan perusahaannya," ujarnya.

Ia berharap para TKI yang menjadi korban tersebut dapat segera ditolong dan kembali ke Indonesia karena kasus serupa sudah pernah terjadi.

"Beberapa waktu lalu ada kejadian seperti ini, juga di sana (Kamboja), dan sudah dikembalikan, ditarik lagi," katanya.

Ganjar mengimbau masyarakat, khususnya warga Jawa Tengah yang ingin bekerja di luar negeri agar mengikuti semua proses sesuai prosedur agar kasus semacam ini tidak terulang lagi.

"Saya minta siapa pun yang mau kerja ke luar negeri tolong ikuti aturan sehingga kami bisa memantau, jika tidak sesuai aturan maka yang terjadi akan di luar dugaan yang dipikirkan," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merespons cepat adanya aduan mengenai dugaan penyekapan puluhan WNI di negara Kamboja.

Melalui akun media sosial Instagram @ganjar_pranowo yang diakses di Semarang, Rabu (27/7), Ganjar memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng untuk melakukan pengecekan.

Berdasarkan data sementara ada warga Jawa Tengah yang menjadi korban dugaan penyekapan itu, setidaknya ada 10 warga asal Jateng yang berada dalam rombongan.


 
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024