Jakarta (ANTARA) - Empat tim terbaik akan kembali "saling bunuh" untuk memperebutkan dua tiket final kejuaraan bola basket FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/7).

Semifinal diisi masing-masing dua wakil Asia Barat dan Oseania. Dari Asia Barat ada Yordania dan Lebanon. Sedangkan dari Oseania, persaingan bakal terjadi antara Australia dan Selandia Baru.

Dua laga babak empat besar ini diprediksi menarik karena tim yang bersaing berasal dari wilayah yang sama, sudah sering bertemu, dan bertarung memperebutkan tiket final.

Pertandingan pertama antara Australia dan Selandia Baru akan berlangsung pada pukul 17:30 WIB.

Pertandingan kali ini dapat dikatakan sebagai ulangan semifinal FIBA Asia Cup edisi 2017 yang kala itu Australia menang dengan skor 106-79.

Sementara dalam tiga pertemuan terakhir, Australia meraih dua kemenangan. Pertama di Commonwealth Games 2018 ketika Australia menjadi tuan rumah dan mengalahkan Selandia Baru di babak penyisihan Grup A dengan skor 79-73.

Kemudian Selandia Baru berhasil membalas di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2022 pada 2020 dengan skor 108-98. Pada pertemuan terakhir di ajang sama pada 2021, Australia kembali meraih kemenangan dengan skor 81-52.

Pelatih Australia Michael Clancy Kelly mengaku selama 25 tahun berkecimpung di bola basket negaranya, pertemuan melawan Selandia Baru selalu intens.

Dia juga memperkirakan hal serupa terjadi lagi pada semifinal FIBA Asia Cup 2022.

"Sangat menarik mengingat kedua tim diisi pemain-pemain muda yang bermain baik sampai tahapan ini. Saya kira laga nanti akan berisi pertarungan fisik yang turun naik sepanjang 40 menit,” katanya.

Baca juga: Perbasi tempuh beragam cara agar Indonesia bisa tampil di Piala Dunia FIBA 2023
Michael mewaspadai Selandia Baru yang menurutnya tak sekadar mengandalkan fisik, melainkan juga bisa bermain cepat dan bagus dalam offense.

"Kami tak memikirkan rekor pertemuan sebelumnya, yang penting hasil laga ini. Kami ingin menang agar bisa bertanding di final. Kuncinya pada pertahanan dulu, baru fokus ke offense," kata Michael.

"Peluang kami bagus ke final karena kami selama ini kami bermain bagus. Saya harap kami menang agar bisa kembali ke final,” ujar Michael menambahkan.

Dalam perjalanannya, Australia menjejak ke babak empat besar setelah tak terkalahkan dalam empat pertandingan sebelumnya.

Selama fase grup, Samson James Froling dan kawan-kawan melibas Yordania (78-60), Arab Saudi (76-52), dan Indonesia (78-53). Hasil ini membawa Australia lolos langsung ke perempat final sebagai juara Grup A.

Kemudian di babak delapan besar, mereka menyingkirkan Jepang dengan skor 99-85. Dengan status sebagai tim peringkat tiga dunia, Australia memang diunggulkan untuk mempertahankan titel FIBA Asia Cup 2022.

Berdasarkan statistik pemain, Thon Maker menjadi yang terbaik dengan tingkat efisiensi per pertandingan rata-rata 22.8, poin pertandingan 17.8, dan rebounds per laga 9.0. Sementara untuk assist, William McDowell-White terbaik dengan 5.5.

Pada sisi lain, pelatih Selandia Baru Sean Pero MacPherson Cameron sadar timnya menghadapi lawan hebat sekaligus berstatus juara bertahan. Menurutnya, laga ini tantangan yang amat besar.

"Kami dalam persiapan final menghadapi tim kuat dan kami siap. Persiapan adalah segalanya. Kami harus memenuhi ekspektasi untuk laga nanti,” kata Cameron.

Baca juga: Timnas Lebanon tutup penyisihan Grup D dengan kemenangan telak atas India
Selandia Baru sepanjang bersaing di FIBA Asia Cup 2022 meraih lima kemenangan dan satu kali kalah melawan Lebanon pada babak penyisihan Grup D dengan skor 86-72.

Selebihnya, Max Darling dan kawan-kawan menang atas India (100-47) dan Filipina (92-75). Dengan berstatus sebagai runner-up Grup D, Selandia Baru harus melewati fase playoff dan menang atas Suriah 97-58.

Kemudian di perempat final, Selandia Baru menyingkirkan Korea Selatan dengan skor 88-78.

Yordania vs Lebanon

Laga tak kalah menarik juga akan tersaji pukul 20:00 WIB antara dua wakil Asia Barat Yordania dan Lebanon.

Dari total 10 pertemuan, Yordania lebih unggul dengan mengantongi lima kemenangan dan satu kali imbang.

Yordania juga menjadi satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Lebanon sejak dilatih Jad El Hajj per 27 Januari. Tepatnya pada Window 2 Kualifikasi FIBA World Cup 2023 zona Asia pada 25 Februari lalu dengan skor 74-63.

Kemudian, Lebanon berhasil membalasnya pada Window 3 Kualifikasi FIBA World Cup 2023 zona Asia, 2 Juli lalu dengan skor 89-70. Sejak itu, Lebanon tak pernah kalah di semua pertandingan.

Namun pelatih Lebanon Jad El Hajj menegaskan laga terakhir itu tak bisa dijadikan patokan.

"Pertandingan ini 50-50. Kedua tim akan bermain dengan lapar karena memperebutkan tiket final," kata Jad dalam sesi latihan di Istora GBK, Jumat.

Setelah libur latihan pada Kamis (21/7), Lebanon kembali berlatih satu hari jelang laga semifinal. Jad mengaku menyiapkan strategi terbaik untuk meredam Yordania.

Menurutnya, keunggulan Yordania ada pada starting five yang luar biasa ditambah beberapa pemain cadangan yang siap membantu.

"Kami tak bisa lunak. Kami harus sangat agresif sejak awal. Kami harus fokus kepada mereka sebagai satu tim,” kata Jad yang membawa Lebanon juara di Kejuaraan Bola Basket Arab 2022.

Pada sisi lain, Guard Yordania Freddy Ibrahim mengungkapkan pertandingan melawan Lebanon akan berlangsung dengan intensitas tinggi.

Dia memuji Lebanon sebagai tim kuat yang akan memberikan mereka kesulitan. Namun dia berjanji akan berjuang habis-habisan karena punya tujuannya saat ini membawa tim melaju ke final.

"Ini tidak sekadar memperebutkan tiket ke final. Ini gengsi persaingan dua negara Arab. Kami punya momentum ketika menang melawan Taiwan dan China. Kami harus terus melanjutkan itu," kata Freddy.

Baca juga: Delapan tim perebutkan empat tiket perempat final FIBA Asia Cup
Editor : Irwan Suhirwandi

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024