Sumatera Selatan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru berharap para pecinta mobil klasik di daerah ini bisa dijadikan sebagai duta aparat kepolisian untuk mengedukasi keselamatan berlalulintas di tengah masyarakat.
Herman Deru di Palembang, Sabtu, mengatakan, hal tersebut dikarenakan sebagian besar pecinta mobil klasik sangat memperhatikan kelayakan kendaraan yang mereka miliki, baik secara fisik maupun kelengkapan dokumen pendukungnya.
Sebab, lanjutnya, mereka tahu memiliki kendaraan klasik yang terawat, surat lengkap, pajak hidup merupakan sebuah kepuasan tersendiri.
“Bila mobil terawat menjadi nyaman dan aman untuk dikendarai, sehingga saya berharap para pecinta mobil klasik diberdayakan sebagai duta keselamatan berlalu lintas karena mampu merepresentasikan keselamatan, karena keselamatan itu amat penting,” kata dia, usai membuka Kontes Mobil Bhayangkara di halaman gedung DPRD Provinsi Sumsel.
Terlepas dari itu, menurut Deru, Pemprov Sumsel dan Polda menaruh perhatian yang lebih untuk menunjang keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas khususnya di jalan raya.
Baca juga: Ratusan pegiat otomotif adu kecantikan mobil klasik
Penunjang keselamatan masyarakat tersebut dilakukan di antaranya dengan memasangkan kamera pengawas atau Elektronik Traffic Law Enforcement (ETLE) pada jalan raya di setiap 17 kabupaten/kota yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja sehingga penindakan bisa cepat dilakukan.
“Tapi upaya itu tidak cukup untuk menekan angka pelanggaran ataupun kecelakaan lalu lintas, bila tanpa diiringi dengan kesadaran masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Adapun sebanyak 120 pecinta mobil klasik yang mengikuti Kontes Mobil Bhayangkara digelar pada Sabtu hingga Minggu (17/7) itu dalam rangka merayakan hari ulang tahun Bhayangkara ke-76.
Ketua Pelaksana Kontes Mobil Bhayangkara Kombes Pol. Iskandar F Sutisna menyampaikan ratusan peserta tersebut sebagian besar berasal dari Sumsel, dengan mobil berjenis off-road, Sport Utillity Vehicle, safari, dan sedan pabrikan Jepang, Amerika dan Eropa periode tahun 1960 - 2021.
“Kami berharap melalui kontes ini dapat memotivasi pegiat otomotif, khususnya mobil klasik Sumsel untuk berkarya lebih baik lagi,” kata dia., sekaligus bisa menjadi mitra untuk mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat sebagaimana yang diharapkan.
“Modifikasi kendaraan itu tidak sebatas keindahan atau keunikan tapi juga kelayakan, kenyamanan, keamanan berkendara termasuk, kelengkapan surat kendaraan. Dari situ bisa dicontoh masyarakat nantinya,” kata Iskandar, didampingi Direktur Ditlantas Polda Sumsel Kombes Pol. M Pratama Adhyasastra.
Baca juga: IIMS 2019 gelar panggung musik
Baca juga: Pameran mobil klasik di Jakarta