Batam (ANTARA) - Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam, belum ditemukan dan saat ini masih dalam pencarian tim gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas.

“Untuk sekarang unsur SAR masih melaksanakan pencarian di lokasi kejadian, tujuh orang belum ditemukan,” ujar Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.

Baca juga: Kapal pengangkut 30 orang pekerja imigran ilegal dari NTB kecelakaan di Batam

Dia menjelaskan, dari informasi yang dia terima ada 30 orang jumlah PMI ilegal yang berada di atas kapal yang karam dan satu di antaranya perempuan.

“Sebanyak 23 orang sudah berhasil diselamatkan dan saat ini sudah dievakuasi ke Lanal Batam. Namun ada satu orang PMI atas nama Ahmad dibawa ke RS Budi Kemuliaan Kota Batam karena sesak nafas kebanyakan minum air laut,” katanya.

Baca juga: Solidaritas Perempuan pulangkan PMI yang stroke dari Arab Saudi

Dia menjelaskan, kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang nelayan setempat, Iwan yang sempat menolong beberapa PMI karena kapalnya karam di dekat Pulau Putri, Batam pada Kamis (16/6) malam.

“Dia sempat menghubungi petugas dari TNI AL, dan petugas langsung segera datang ke lokasi untuk melakukan pertolongan,” katanya.

Sekitar satu jam pencarian, petugas berhasil menemukan 16 orang PMI dan langsung dibawa ke Lanal Batam.

“Petugas tidak berhenti melakukan pencarian dan berhasil menemukan tujuh orang lagi dalam keadaan selamat. Total 23 orang yang sudah ditemukan,” ucapnya.


Pewarta : Ilham Yude Pratama
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024