Sumatera Selatan (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mulai melakukan program Teknologi Modifikasi Cuara (TMC) dengan menyemai sebanyak 800 kilogram garam di udara untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.

Program TMC ini berlangsung hingga 15 hari ke depan sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kata Koordinator Lapangan TMC BRIN wilayah Sumsel-Jambi Tukiyat di Palembang, Selasa.

Ia menjelaskan, garam itu diangkut menggunakan pesawat Cassa bekerjasama dengan TNI AU, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk disemaikan ke udara dalam TMC pencegahan Karhutlah 2022 ini.

Baca juga: TMC: Rekayasa jalan di Monas cegah "212" akibatkan kepadatan kendaraan

Sebelum penyemaian tersebut dilakukan petugas tim TMC terlebih dahulu memonitor kondisi cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengamati potensi keberadaan awan hujan atau cumulonimbus.

Pada prosesnya garam disemaikan ke awan hujan di ketinggian sekitar 13 ribu kaki di udara.

Dari penyemaian itu diharapkan awan penghujan dapat semakin menggumpal dan membesar yang bergabung dengan awan lain hingga menurunkan hujan yang membasahi lahan-lahan gambut dan hutan.

“Berdasarkan hasil survei sejak 10 tahun terakhir program TMC ini mampu menambah intensitas hujan sekitar 15 persen hingga 35 persen dari normal,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan program TMC sangat dibutuhkan untuk membasahi lahan gambut yang sangat luas di daerah ini, meminimalisir potensi kebakaran seiring memasuki musik kemarau.

BPBD Sumsel mencatat pada Mei 2022 sudah ada 316 titik panas, jumlah itu memperlihatkan peningkatan sebab di bulan yang sama tahun 2021 terpantau sebanyak 139 titik panas.

“Hal ini merupakan sinyal kenaikkan titik panas pada bulan Mei, Juni, dan Juli dan puncaknya pada Agustus-September mendatang. Selain TMC kami pun sudah menyiagakan semua personel pemadaman di darat untuk memitigasi Karhutla tahun ini di setiap wilayah,” tandasnya.
Baca juga: BPBD Sumsel prakirakan potensi karhutla makin meningkat
Baca juga: Kapten Pnb Chandra Ariwibowo, pemburu awan dari Skuadron 4

Pewarta : Muhammad Riezko Bima Elko
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024