Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk bersama Kementerian Desa PDTT, UGM, dan BUMDes, turut dalam Proyek Pengembangan Investasi & Usaha BUMDes Berbasis Kearifan Lokal melalui peluncuran Galeri Ekonomi dan Investasi Desa di Balkondes Wanurejo, Magelang.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan inisiatif ini merupakan terobosan transformasi dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi desa.
“Tentunya kami mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif pengembangan ekonomi dan investasi untuk usaha produktif berbasis digital melalui BUMDes, Balkondes, dan pengembangan Galeri Ekonomi dan Investasi Desa (GEID) yang digagas Kementerian Desa PDTT. Kami harap ini dapat menjadi sumber kegiatan ekonomi produktif yang mampu mendorong peningkatan taraf hidup sekaligus memperkaya ekonomi berbasis kearifan lokal Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat.
Melalui kemajuan teknologi dan informasi, banyak kegiatan desa yang dapat dilaksanakan secara digital, mulai dari pendampingan dan pembinaan usaha desa, penjualan produk-produk hasil UMKM secara virtual berbasis Metaverse, hingga pariwara wisata secara virtual.
BNI, kata dia, hadir semakin dekat kepada nasabah melalui berbagai solusi keuangan berbasis ekosistem yang terintegrasi sehingga memudahkan nasabah mengakses berbagai fitur layanan transaksi digital secara cepat, mudah, aman, nyaman, dimana saja, dan kapan saja.
Baca juga: BNI ekspansi ke Amsterdam perluas jaringan global
Channel BNI pun sangat luas, terdiri dari dari 1.800 outlet, 16.000 jaringan ATM, dan 185 ribu BNI Agen46 yang tersebar sampai pelosok negeri.
BNI juga hadir dalam setiap ekosistem bisnis dari mulai ekosistem pemerintahan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM, pertanian di pusat, daerah, sampai dengan tingkat pedesaan yang diharapkan memenuhi kebutuhan layanan dan solusi keuangan masyarakat secara luas.
“Kami harap semua solusi ini dapat membantu segenap masyarakat dan UMKM sehingga lebih mudah mengakses layanan perbankan mulai transfer, penarikan tunai tanpa kartu, transaksi dan top up e-wallet, QRIS, pembukaan rekening digital, dan lain-lain, terutama masyarakat di pedesaan,” katanya.
BNI juga secara aktif menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat baik melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan plafon Rp500 juta, serta skema kredit komersial yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan bisnis UMKM.
“Kami juga fokus dalam mendorong UMKM agar naik kelas, salah satu program utamanya adalah BNI Xpora. Melalui Xpora ini, BNI mengangkat 3 value preposition agar UMKM naik kelas, yaitu Go Productive, Go Digital, dan Go Global, dengan melakukan pendampingan sampai dengan business matching untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing UMKM Lokal tersebut secara simultan,” imbuhnya.
Baca juga: BNI gandeng Grab dorong KUR dan digitalisasi pedagang pasar tradisional