Jambi (ANTARA) - Pencarian buaya atau crocodylus yang berkeliaran dan menampakkan diri di aliran sungai dan telah meresahkan warga Desa Kemingking Dalam, Kecamatan Tamanrajo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, dihentikan.
Setelah dua hari melakukan pencarian dengan cara memasang jaring dan melakukan penyisiran, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi bersama anggota Kepolisian dan warga tidak kunjung menemukan buaya yang muncul di sungai tersebut.
"Karena itu pencarian dihentikan," kata Kasubsektor Tamanrajo Ipda Nurhadi, di Jambi Selasa.
Dia mengatakan bahwa pencarian buaya yang membuat resah warga Desa Kemingking Dalam dihentikan untuk sementara waktu dan jika ada laporan kemunculan kembali buaya itu, baru akan dilakukan pencarian lagi.
"Karena buaya itu sudah tidak terlihat dan selama dua hari dilakukan pencarian tidak ditemukan maka dihentikan," kata Nurhadi.
Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar aliran Sungai Kemingking untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap kemunculan buaya.
Untuk sementara waktu agar tidak melakukan aktivitas apapun di pinggir Sungai Kemingking Dalam, namun demikian untuk pemasangan perangkap masih tetap dilakukan ditempat yang dicurigai menjadi tempat persembunyian buaya tersebut.
Warga Kemingking Dalam kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muarojambi beberapa waktu terakhir ini diresahkan dengan munculnya buaya di sungai yang ada di desa mereka. Kemunculan predator yang mematikan itu sempat diabadikan oleh warga dengan kamera handphone.
Dalam video tersebut nampak seekor buaya yang diperkirakan panjang dua meter itu berjemur di pinggir sungai. Menurut warga, buaya yang sering muncul di desa mereka lebih dari satu ekor, namun dalam video yang beredar itu merupakan anak buaya sementara induknya juga sering menampakkan diri dan berjemur.
"Buaya itu muncul pas hari panas dan berjemur dan yang kami lihat itu kira-kira panjangnya sekitar dua meteran dan induknyo ada jugo," kata Azhan salah seorang warga Desa Kemingking Dalam.
Dia menerangkan, telah dua kali melihat penampakan buaya liar tersebut di Sungai Kemingking Dalam dan kalau yang muncul pertama itu induknya di bawah rerumputan. "Sedangkan yang sekarang itu, dio naik ke atas tebing sungai makanya sudah meresahkan kami."
Setelah dua hari melakukan pencarian dengan cara memasang jaring dan melakukan penyisiran, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi bersama anggota Kepolisian dan warga tidak kunjung menemukan buaya yang muncul di sungai tersebut.
"Karena itu pencarian dihentikan," kata Kasubsektor Tamanrajo Ipda Nurhadi, di Jambi Selasa.
Dia mengatakan bahwa pencarian buaya yang membuat resah warga Desa Kemingking Dalam dihentikan untuk sementara waktu dan jika ada laporan kemunculan kembali buaya itu, baru akan dilakukan pencarian lagi.
"Karena buaya itu sudah tidak terlihat dan selama dua hari dilakukan pencarian tidak ditemukan maka dihentikan," kata Nurhadi.
Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar aliran Sungai Kemingking untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap kemunculan buaya.
Untuk sementara waktu agar tidak melakukan aktivitas apapun di pinggir Sungai Kemingking Dalam, namun demikian untuk pemasangan perangkap masih tetap dilakukan ditempat yang dicurigai menjadi tempat persembunyian buaya tersebut.
Warga Kemingking Dalam kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muarojambi beberapa waktu terakhir ini diresahkan dengan munculnya buaya di sungai yang ada di desa mereka. Kemunculan predator yang mematikan itu sempat diabadikan oleh warga dengan kamera handphone.
Dalam video tersebut nampak seekor buaya yang diperkirakan panjang dua meter itu berjemur di pinggir sungai. Menurut warga, buaya yang sering muncul di desa mereka lebih dari satu ekor, namun dalam video yang beredar itu merupakan anak buaya sementara induknya juga sering menampakkan diri dan berjemur.
"Buaya itu muncul pas hari panas dan berjemur dan yang kami lihat itu kira-kira panjangnya sekitar dua meteran dan induknyo ada jugo," kata Azhan salah seorang warga Desa Kemingking Dalam.
Dia menerangkan, telah dua kali melihat penampakan buaya liar tersebut di Sungai Kemingking Dalam dan kalau yang muncul pertama itu induknya di bawah rerumputan. "Sedangkan yang sekarang itu, dio naik ke atas tebing sungai makanya sudah meresahkan kami."