Baturaja (ANTARA) - Warga Batumarta, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan kondisi jalan rusak di daerah itu yang membahayakan pengguna jalan.
Sekretaris Desa Batumarta 1, Ogan Komering Ulu (OKU) Aman Andesta di Baturaja, Senin, mengatakan kondisi jalan rusak sudah terjadi sejak tahun 2018 tanpa adanya perbaikan dari pemerintah daerah setempat.
"Jalan rusak ini sepanjang 1,5 kilometer menghubungkan tiga desa yaitu Desa Sumber Jaya, Lekis Jaya dan Patiharjo, Kecamatan Lubuk Raja," jelasnya.
Kerusakan jalan ini sudah menimbulkan korban jiwa dan merugikan masyarakat karena banyak kendaraan yang rusak akibat dihantam batu jalanan.
Bahkan, kata dia, seorang pelajar mengalami patah tangan akibat kendaraan sepeda motor yang dikemudikannya terjatuh di jalan rusak tersebut.
Untuk itu, ia berharap jalan rusak di daerahnya segera diperbaiki agar masyarakat aman dan nyaman melintas di jalur tersebut.
"Jangan sampai menunggu adanya korban jiwa jalan baru diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU, Candra Dewana saat dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon genggamnya tidak dapat dihubungi karena dalam keadaan tidak aktif.
Sekretaris Desa Batumarta 1, Ogan Komering Ulu (OKU) Aman Andesta di Baturaja, Senin, mengatakan kondisi jalan rusak sudah terjadi sejak tahun 2018 tanpa adanya perbaikan dari pemerintah daerah setempat.
"Jalan rusak ini sepanjang 1,5 kilometer menghubungkan tiga desa yaitu Desa Sumber Jaya, Lekis Jaya dan Patiharjo, Kecamatan Lubuk Raja," jelasnya.
Kerusakan jalan ini sudah menimbulkan korban jiwa dan merugikan masyarakat karena banyak kendaraan yang rusak akibat dihantam batu jalanan.
Bahkan, kata dia, seorang pelajar mengalami patah tangan akibat kendaraan sepeda motor yang dikemudikannya terjatuh di jalan rusak tersebut.
Untuk itu, ia berharap jalan rusak di daerahnya segera diperbaiki agar masyarakat aman dan nyaman melintas di jalur tersebut.
"Jangan sampai menunggu adanya korban jiwa jalan baru diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU, Candra Dewana saat dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon genggamnya tidak dapat dihubungi karena dalam keadaan tidak aktif.