Bangkok (ANTARA) - Pada pertandingan pembuka perempat final Piala Uber 2022, tunggal putri Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi harus mengakui keunggulan Chen Yu Fei yang bermain lebih rapih dan jarang membuat kesalahan saat berlaga di Bangkok, Kamis.
Dalam partai tunggal pertama, Komang memetik skor 12-21, 11-21 dari pebulu tangkis peringkat tiga asal China itu.
"Pertandingan tadi sulitnya di pukulan-pukulan Chen yang sangat rapih, jarang bikin kesalahan sendiri. Dia berbeda dengan pemain lain yang pernah saya hadapi," kata Komang saat ditemui setelah pertandingan.
Kekalahan yang dialami Komang, membuat Skuad Merah Putih untuk sementara tertinggal 0-1 dari China di pertemuan babak delapan besar.
Permainan Komang saat melawan Chen memang terlihat kurang berkembang dan sulit untuk memberikan perlawanan sepadan pada lawannya. Komang menceritakan bahwa Chen langsung menekan sejak awal pertandingan dan memberikan umpan-umpan menyulitkan.
Kesulitan dan tekanan yang dia alami saat melawan Chen membuat Komang menyadari perbedaan antara dirinya dan pebulu tangkis berkelas dunia.
"Jelang akhir mainnya sudah lumayan lepas, tapi saya susah dapat serangan karena sudah tertekan. Padahal sudah kejar bola kemana-mana, tapi tidak diberi kesempatan sedikit pun untuk menyerang balik. Saya belajar banyak dari dia, jadi tahu kalau standar dunia mainnya seperti itu," ungkap Komang.
Meski belum beruntung menyumbang angka bagi Indonesia di perempat final, namun Komang mengaku bersyukur bisa mendapat kepercayaan dan pengalaman tampil di turnamen bulu tangkis beregu paling bergengsi ini.
"Sebuah pengalaman yang luar biasa sekali bisa ikut Uber. Walaupun di atas saya masih banyak senior lain, tapi saya dikasih kesempatan. Benar-benar senang dan saya berkomitmen mau menunjukkan yang terbaik kalau dipercaya turun pada turnamen selanjutnya," pungkasnya.
Pada partai kedua yang memainkan ganda pertama, Indonesia yang diwakili Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi tampil menghadapi peringkat satu dunia Chen Qin Cheng/Jia Yi Fan.
Dalam partai tunggal pertama, Komang memetik skor 12-21, 11-21 dari pebulu tangkis peringkat tiga asal China itu.
"Pertandingan tadi sulitnya di pukulan-pukulan Chen yang sangat rapih, jarang bikin kesalahan sendiri. Dia berbeda dengan pemain lain yang pernah saya hadapi," kata Komang saat ditemui setelah pertandingan.
Kekalahan yang dialami Komang, membuat Skuad Merah Putih untuk sementara tertinggal 0-1 dari China di pertemuan babak delapan besar.
Permainan Komang saat melawan Chen memang terlihat kurang berkembang dan sulit untuk memberikan perlawanan sepadan pada lawannya. Komang menceritakan bahwa Chen langsung menekan sejak awal pertandingan dan memberikan umpan-umpan menyulitkan.
Kesulitan dan tekanan yang dia alami saat melawan Chen membuat Komang menyadari perbedaan antara dirinya dan pebulu tangkis berkelas dunia.
"Jelang akhir mainnya sudah lumayan lepas, tapi saya susah dapat serangan karena sudah tertekan. Padahal sudah kejar bola kemana-mana, tapi tidak diberi kesempatan sedikit pun untuk menyerang balik. Saya belajar banyak dari dia, jadi tahu kalau standar dunia mainnya seperti itu," ungkap Komang.
Meski belum beruntung menyumbang angka bagi Indonesia di perempat final, namun Komang mengaku bersyukur bisa mendapat kepercayaan dan pengalaman tampil di turnamen bulu tangkis beregu paling bergengsi ini.
"Sebuah pengalaman yang luar biasa sekali bisa ikut Uber. Walaupun di atas saya masih banyak senior lain, tapi saya dikasih kesempatan. Benar-benar senang dan saya berkomitmen mau menunjukkan yang terbaik kalau dipercaya turun pada turnamen selanjutnya," pungkasnya.
Pada partai kedua yang memainkan ganda pertama, Indonesia yang diwakili Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi tampil menghadapi peringkat satu dunia Chen Qin Cheng/Jia Yi Fan.