Tanjungpinang (ANTARA) - Dua orang nelayan yang hilang kontak saat menjaring ikan menggunakan kapal kayu/pompong di perairan antara Batu Putih dan Berakit Bintan, Kepulauan Riau, sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
"Alhamdulillah, keduanya sudah ditemukan selamat dan sehat walafiat," kata Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (10/5).
Ia mengatakan kedua nelayan itu, Saifudin dan Rudolfus Roka, ditemukan di perairan Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam, oleh nelayan setempat yang kebetulan melintasi perairan itu, sekitar pukul 11.00 WIB Selasa.
Informasi kedua korban itu ditemukan diterima dari Asheng, seorang pemilik kapal pompong yang digunakan Saifudin dan Roka untuk menjaring ikan. Setelah itu enam personel SAR Tanjung Pinang langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengecek keadaan korban.
Berdasarkan keterangan korban, kapal pompong yang mereka pakai rusak mesinnya sehingga mereka hanyut dan terbawa arus sampai ke perairan Batam. "Dengan telah ditemukannya korban dalam keadaaan selama dan sehat walafiat, maka kegiatan operasi SAR terhadap kecelakaan laut resmi ditutup," ujar Hadi.
Ia menjelaskan kedua nelayan warga Sungai Kecil Bintan ini dilaporkan hilang kontak setelah berangkat menjaring ikan sekitar 16.00 WIB Minggu (8/5).
Laporan itu mereka terima dari Kepala Desa Sebong Lagoi Adi, sekitar pukul 21.00 WIB Senin (9/5).
Selanjutnya, Tim SAR gabungan meliputi Kantor SAR Tanjung Pinang, Polres Bintan, TNI AL, BPBD, Tagana Bintan, HNSI Bintan, dan masyarakat setempat langsung mencari mereka selama kurang lebih dua hari.
"Alhamdulillah, keduanya sudah ditemukan selamat dan sehat walafiat," kata Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (10/5).
Ia mengatakan kedua nelayan itu, Saifudin dan Rudolfus Roka, ditemukan di perairan Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam, oleh nelayan setempat yang kebetulan melintasi perairan itu, sekitar pukul 11.00 WIB Selasa.
Informasi kedua korban itu ditemukan diterima dari Asheng, seorang pemilik kapal pompong yang digunakan Saifudin dan Roka untuk menjaring ikan. Setelah itu enam personel SAR Tanjung Pinang langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengecek keadaan korban.
Berdasarkan keterangan korban, kapal pompong yang mereka pakai rusak mesinnya sehingga mereka hanyut dan terbawa arus sampai ke perairan Batam. "Dengan telah ditemukannya korban dalam keadaaan selama dan sehat walafiat, maka kegiatan operasi SAR terhadap kecelakaan laut resmi ditutup," ujar Hadi.
Ia menjelaskan kedua nelayan warga Sungai Kecil Bintan ini dilaporkan hilang kontak setelah berangkat menjaring ikan sekitar 16.00 WIB Minggu (8/5).
Laporan itu mereka terima dari Kepala Desa Sebong Lagoi Adi, sekitar pukul 21.00 WIB Senin (9/5).
Selanjutnya, Tim SAR gabungan meliputi Kantor SAR Tanjung Pinang, Polres Bintan, TNI AL, BPBD, Tagana Bintan, HNSI Bintan, dan masyarakat setempat langsung mencari mereka selama kurang lebih dua hari.