Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membentuk tim satuan tugas untuk memonitor ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau serta suplai yang lancar.

“Tim ini yang akan menanggulangi persoalan kelangkaan minyak goreng yang ada di Sumsel,” kata Herman Deru di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan Pemprov Sumsel telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan minyak goreng dapat terpenuhi.

"Bagaimana pun caranya, saya minta ini dapat terpenuhi, karena total produksi minyak curah di Sumsel sekitar 1.320 ton per hari,” kata dia.

Adapun kebutuhan minyak goreng di Sumsel hanya berkisar 130 ton per hari.

Oleh karena itu, gubernur bersama pihak terkait telah menyepakati agar hal ini dapat teralokasikan dengan baik.

Dirinya juga sudah membentuk satgas dengan melibatkan semua unsur, yaitu Kepolisian, TNI dan Kejaksaan.

Deru mengatakan SK yang akan dibuat itu akan diberlakukan selama tiga bulan dan bertugas mendeteksi kelangkaan minyak goreng.

Jika ditemukan adanya kecurangan maka kita tindak sesuai hukum yang berlaku.

Selain itu, menurut Deru, pihaknya juga akan memastikan harga jual minyak goreng tersebut dimulai dari produsen, distributor, agen hingga ke konsumen yang membeli di pasar itu sesuai Harga Eceran Tertinggi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

"Kendala utama ini antara distributor ke agen, bisa jadi karena jarak tempuh, bisa jadi juga ada keterlambatan pengiriman ke produsen. Saya sudah bilang bila perlu pinjam mobil tentara dan polisi jika memang dibutuhkan," ujar dia.
 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024