Banjarnegara (ANTARA) - Praktisi kesehatan dr. Agus Ujianto, Sp.B., M.Si.Med. menilai ekstrak tanaman kunyit (Curcuma longa Linn) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, antibakteri, antijamur, dan antikanker.
"Kurkumin yang merupakan senyawa aktif pada kunyit (ekstrak kunyit, red.) telah digunakan untuk pengobatan sejak zaman dahulu, mulai dari radang sendi, masalah pencernaan, hingga keluhan kencing," katanya dalam keterangan di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin.
Direktur RSI Banjarnegara dr. Agus Ujianto, Sp.B., M.Si.Med. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara itu mengatakan kurkumin dikenal sebagai antioksidan yang secara inheren memiliki banyak manfaat kesehatan karena mampu menetralisasi dan menangkal radikal bebas.
Dalam hal ini, radikal bebas dapat menyebabkan banyak masalah dalam tubuh termasuk peradangan dan pembengkakan serta dimungkinkan mendorong pertumbuhan kanker.
"Kurkumin, karena aktivitas antioksidannya, dapat mencegah beberapa masalah kesehatan yang serius ini," kata dia yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Digital Indonesia (Predigti) itu.
Menurut dia, kurkumin telah dipelajari secara ekstensif mengenai perannya dalam mencegah dan mengobati kanker. "Ini karena kurkumin dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit dengan beberapa mekanisme," katanya menegaskan.
Pemerhati tanaman obat tradisional itu mengatakan kurkumin dapat memblokir efek penyebab kanker maupun sel pertumbuhan kanker serta dapat menghentikan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tumor yang pada gilirannya mencegah tumor tumbuh.
Menurut dia, kurkumin juga dipercaya dapat menyebabkan sel kanker "menghancurkan diri sendiri" dan bisa mencegah sel berkembang biak.
"Dalam keadaan normal, tubuh berusaha untuk membersihkan dirinya dari sel-sel abnormal seperti sel kanker melalui proses yang dikenal sebagai apoptosis. Dalam banyak kasus, sel kanker dapat mencoba untuk mencegah apoptosis. Kurkumin menimpa sel kanker dan menyebabkan sel kanker 'menghancurkan diri sendiri'," kata Agus.
"Kurkumin yang merupakan senyawa aktif pada kunyit (ekstrak kunyit, red.) telah digunakan untuk pengobatan sejak zaman dahulu, mulai dari radang sendi, masalah pencernaan, hingga keluhan kencing," katanya dalam keterangan di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin.
Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara itu mengatakan kurkumin dikenal sebagai antioksidan yang secara inheren memiliki banyak manfaat kesehatan karena mampu menetralisasi dan menangkal radikal bebas.
Dalam hal ini, radikal bebas dapat menyebabkan banyak masalah dalam tubuh termasuk peradangan dan pembengkakan serta dimungkinkan mendorong pertumbuhan kanker.
"Kurkumin, karena aktivitas antioksidannya, dapat mencegah beberapa masalah kesehatan yang serius ini," kata dia yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Digital Indonesia (Predigti) itu.
Menurut dia, kurkumin telah dipelajari secara ekstensif mengenai perannya dalam mencegah dan mengobati kanker. "Ini karena kurkumin dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit dengan beberapa mekanisme," katanya menegaskan.
Pemerhati tanaman obat tradisional itu mengatakan kurkumin dapat memblokir efek penyebab kanker maupun sel pertumbuhan kanker serta dapat menghentikan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tumor yang pada gilirannya mencegah tumor tumbuh.
Menurut dia, kurkumin juga dipercaya dapat menyebabkan sel kanker "menghancurkan diri sendiri" dan bisa mencegah sel berkembang biak.
"Dalam keadaan normal, tubuh berusaha untuk membersihkan dirinya dari sel-sel abnormal seperti sel kanker melalui proses yang dikenal sebagai apoptosis. Dalam banyak kasus, sel kanker dapat mencoba untuk mencegah apoptosis. Kurkumin menimpa sel kanker dan menyebabkan sel kanker 'menghancurkan diri sendiri'," kata Agus.