Madrid (ANTARA) - Pemerintah Spanyol akan menghapus aturan kewajiban pemakaian masker di luar ruangan mulai 10 Februari, kata Menteri Kesehatan Carolina Darias, Jumat.
Pemakaian masker kembali diwajibkan pada akhir Desember tahun lalu untuk membatasi penyebaran varian Omicron.
Kabinet berencana menyetujui perubahan tersebut saat rapat mingguan yang dijadwalkan pada Selasa (8/2) dan keputusan itu akan mulai diberlakukan dua hari kemudian, Darias mengungkapkan kepada stasiun radio La SER.
Pemerintah "selalu menegaskan aturan itu hanya akan berlangsung selagi sangat diperlukan," katanya.
Karena selama beberapa hari tingkat penularan menurun, pemerintah menganggap situasinya telah berubah, ucapnya.
Selama dua pekan terakhir, tingkat penularan COVID-19 selama 14 hari terus melandai menjadi 2.421 kasus per 100.000 orang pada Kamis (3/2). Angka itu turun dari hampir 3.400 pada awal Januari.
Kendati antara November sampai Januari terjadi lonjakan kasus akibat penyebaran Omicron, angka pasien baru rawat inap dan kematian COVID masih jauh di bawah angka pada gelombang pandemi sebelumnya. Kondisi itu sebagian besar dicapai berkat tingkat vaksinasi Spanyol yang tinggi.
Jumlah keseluruhan korban meninggal karena COVID-19 di Spanyol mencapai 94.040 orang dan jumlah kasus mencapai 10,2 juta.
Sejumlah negara Eropa mulai mencabut pembatasan COVID-19 dalam beberapa hari belakangan.
Di Prancis, warga tidak lagi diwajibkan memakai masker. Sementara, pemerintah Italia pada Rabu (2/2) mengumumkan akan merilis waktu kapan pembatasan COVID-19 dihapus.
Sumber: Reuters
Pemakaian masker kembali diwajibkan pada akhir Desember tahun lalu untuk membatasi penyebaran varian Omicron.
Kabinet berencana menyetujui perubahan tersebut saat rapat mingguan yang dijadwalkan pada Selasa (8/2) dan keputusan itu akan mulai diberlakukan dua hari kemudian, Darias mengungkapkan kepada stasiun radio La SER.
Pemerintah "selalu menegaskan aturan itu hanya akan berlangsung selagi sangat diperlukan," katanya.
Karena selama beberapa hari tingkat penularan menurun, pemerintah menganggap situasinya telah berubah, ucapnya.
Selama dua pekan terakhir, tingkat penularan COVID-19 selama 14 hari terus melandai menjadi 2.421 kasus per 100.000 orang pada Kamis (3/2). Angka itu turun dari hampir 3.400 pada awal Januari.
Kendati antara November sampai Januari terjadi lonjakan kasus akibat penyebaran Omicron, angka pasien baru rawat inap dan kematian COVID masih jauh di bawah angka pada gelombang pandemi sebelumnya. Kondisi itu sebagian besar dicapai berkat tingkat vaksinasi Spanyol yang tinggi.
Jumlah keseluruhan korban meninggal karena COVID-19 di Spanyol mencapai 94.040 orang dan jumlah kasus mencapai 10,2 juta.
Sejumlah negara Eropa mulai mencabut pembatasan COVID-19 dalam beberapa hari belakangan.
Di Prancis, warga tidak lagi diwajibkan memakai masker. Sementara, pemerintah Italia pada Rabu (2/2) mengumumkan akan merilis waktu kapan pembatasan COVID-19 dihapus.
Sumber: Reuters