Jakarta (ANTARA) - Ratusan buruh melaksanakan shalat Jumat bersama di Jalan Gatot Subroto, depan komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Jumat siang, di sela aksi demo menuntut pencabutan Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Sebelum menggelar salat Jumat, buruh dibantu anggota Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat, menutup Jalan Gatot Subroto dari lalu lintas kendaraan, dan hanya menyisakan satu lajur serta jalur Transjakarta yang dibuka untuk kendaraan pribadi dan umum.

Khatib dan imam pada shalat Jumat tersebut adalah  salah seorang buruh anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). "Kita shalat Jumat jamaah dulu. Nanti setelah itu, aksi dilanjutkan lagi," kata salah satu anggota Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Gambang Mulyadi.

Baca juga: Hakim konstitusi: UU Cipta Kerja tidak sebaiknya dibatalkan mendadak
Berdasarkan pantauan di lokasi, azan berkumandang pada pukul 12.05 WIB dari salah satu mobil pengeras suara milik organisasi buruh.

Buruh yang hendak melaksanakan salat pun bahu-membahu menggelar terpal yang berisi tuntutan mereka, sebagai alas salat. Ada yang membawa sajadah masing-masing, ada pula yang menggelar kardus sebagai alas salat tambahan.

Mereka pun berwudhu dengan air mineral yang dikucurkan lewat botol. Meskipun, keterbatasan air untuk wudhu, tapi tidak mengurangi niat mereka melaksanakan ibadah shalat Jumat.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Purwanta, bersama jajaran anggota lainnya, turut mengawal jalannya lalu lintas di sekitar lokasi aksi buruh.

"Ini mereka mau menutup jalan. Jadi masyarakat bisa melihat bahwa aksi bisa berjalan dengan damai. Jalan masih kami buka satu jalur mobil dan di Jalur Transjakarta," kata Purwanta.
Baca juga: YLBHI: Putusan MK berarti, pemerintah tak bisa berlakukan UU Ciptaker

Baca juga: Guru Besar UGM paparkan masalah UU Cipta Kerja


Pewarta : Mentari Dwi Gayati
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024