Banda Aceh (ANTARA) - Puluhan rumah penduduk di Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, Aceh direndam banjir akibat hujan deras di wilayah tersebut sejak dua hari terakhir.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue Zulfadli di Simeulue, Senin, mengatakan belum ada arus pengungsian akibat banjir tersebut.
"Banjir terjadi karena tinggi intensitas hujan di Kabupaten Simeulue sejak beberapa hari terakhir. Ketinggian banjir mencapai 70 centimeter," kata Zulfadli.
Zulfadli mengatakan puluhan rumah penduduk yang direndam banjir tersebut tersebar di Desa Kampung Aie dan Desa Lamayang, Kecamatan Simeulue Tengah.
Kemudian, di Desa Sibulu Kecamatan Simeulue Cut dan Desa Langi Kecamatan Alafan. Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing, kata Zulfadli.
"Tim BPBD Kabupaten Simeulue terus memonitor perkembangan banjir di lapangan. Serta siap membantu masyarakat jika ada permintaan evakuasi," kata Zulfadli.
Selain merendam rumah penduduk, kata Zulfadli, banjir juga memutuskan badan jalan menghubungkan Desa Lala dan Desa Nasreuhe, sehingga masyarakat kesulitan melewatinya.
"Untuk mengatasi akses jalan tersebut, masyarakat membuat jembatan darurat dari papan yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua," kata Zulfadli.
Masyarakat diimbau mewaspadai banjir susulan karena potensi bencana alam di kabupaten kepulauan tersebut bisa saja terjadi kapan pun juga, mengingat hujan lebat diprakirakan berlangsung sepekan ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari banjir susulan karena kondisi cuaca berpotensi hujan yang bisa menggenangi pemukiman penduduk," kata Zulfadli.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue Zulfadli di Simeulue, Senin, mengatakan belum ada arus pengungsian akibat banjir tersebut.
"Banjir terjadi karena tinggi intensitas hujan di Kabupaten Simeulue sejak beberapa hari terakhir. Ketinggian banjir mencapai 70 centimeter," kata Zulfadli.
Zulfadli mengatakan puluhan rumah penduduk yang direndam banjir tersebut tersebar di Desa Kampung Aie dan Desa Lamayang, Kecamatan Simeulue Tengah.
Kemudian, di Desa Sibulu Kecamatan Simeulue Cut dan Desa Langi Kecamatan Alafan. Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing, kata Zulfadli.
"Tim BPBD Kabupaten Simeulue terus memonitor perkembangan banjir di lapangan. Serta siap membantu masyarakat jika ada permintaan evakuasi," kata Zulfadli.
Selain merendam rumah penduduk, kata Zulfadli, banjir juga memutuskan badan jalan menghubungkan Desa Lala dan Desa Nasreuhe, sehingga masyarakat kesulitan melewatinya.
"Untuk mengatasi akses jalan tersebut, masyarakat membuat jembatan darurat dari papan yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua," kata Zulfadli.
Masyarakat diimbau mewaspadai banjir susulan karena potensi bencana alam di kabupaten kepulauan tersebut bisa saja terjadi kapan pun juga, mengingat hujan lebat diprakirakan berlangsung sepekan ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari banjir susulan karena kondisi cuaca berpotensi hujan yang bisa menggenangi pemukiman penduduk," kata Zulfadli.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa.