Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menerbangkan dua armada Airbus A330-300 yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menuju ke Kabul, Afghanistan, pada Minggu (9/1).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa pengiriman tersebut menjadi sebuah kebanggaan dan makna tersendiri bagi Garuda.
"Kami sebagai national flag carrier dapat berperan aktif dalam menghubungkan pesan solidaritas kemanusiaan antarnegara melalui pendistribusian bantuan ini yang sarat dengan makna filosofis atas wujud kepedulian masyarakat dunia dalam sebuah misi kemanusiaan," kata Irfan dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Irfan menjelaskan melalui program "Indonesia Humanitarian Aid to the People of Aghanistan", Garuda Indonesia menerbangkan sedikitnya 65 ton bantuan kemanusiaan yang dipersiapkan oleh Kemenlu RI yang terdiri dari bantuan kebutuhan pokok dan kebutuhan penunjang lainnya.
Adapun penerbangan tersebut turut dikawal oleh tim diplomat Kemenlu, tim medis, maupun tim pengamanan guna memastikan kelancaran proses pendistribusian bantuan kemanusiaan tersebut.
Humanitarian Flight tersebut diberangkatkan dari Jakarta menggunakan penerbangan GA 7900 yang berangkat pada dini hari tadi dan telah tiba di Kabul, Aghanistan pada pukul 12.34 WIB. Sedangkan, penerbangan GA 7720 tiba di Kabul pada pukul 13.04 WIB.
Menurut dia, dukungan ini sejalan dengan komitmen Garuda untuk terus menjalankan amanah dari negara, dalam mengemban tugas sebagai maskapai representasi bangsa.
"Kami berperan aktif di garda terdepan dalam misi diplomasi kemanusiaan salah satunya melalui pendistribusian bantuan ke Afghanistan yang saat ini tengah membutuhkan dukungan dari masyarakat internasional," ujarnya.
Ia menambahkan prosedur pengiriman bantuan kemanusiaan ini telah melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan serta standar kelayakan pendistribusian kargo udara dalam kaitan perijinan pengiriman logistik antarnegara.
"Kami turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan humanitarian flight ini mengingat banyak aspek teknis yang harus dipersiapkan secara matang untuk memastikan kelancaran terlaksananya humanitarian flight ini," pungkas Irfan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa pengiriman tersebut menjadi sebuah kebanggaan dan makna tersendiri bagi Garuda.
"Kami sebagai national flag carrier dapat berperan aktif dalam menghubungkan pesan solidaritas kemanusiaan antarnegara melalui pendistribusian bantuan ini yang sarat dengan makna filosofis atas wujud kepedulian masyarakat dunia dalam sebuah misi kemanusiaan," kata Irfan dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Irfan menjelaskan melalui program "Indonesia Humanitarian Aid to the People of Aghanistan", Garuda Indonesia menerbangkan sedikitnya 65 ton bantuan kemanusiaan yang dipersiapkan oleh Kemenlu RI yang terdiri dari bantuan kebutuhan pokok dan kebutuhan penunjang lainnya.
Adapun penerbangan tersebut turut dikawal oleh tim diplomat Kemenlu, tim medis, maupun tim pengamanan guna memastikan kelancaran proses pendistribusian bantuan kemanusiaan tersebut.
Humanitarian Flight tersebut diberangkatkan dari Jakarta menggunakan penerbangan GA 7900 yang berangkat pada dini hari tadi dan telah tiba di Kabul, Aghanistan pada pukul 12.34 WIB. Sedangkan, penerbangan GA 7720 tiba di Kabul pada pukul 13.04 WIB.
Menurut dia, dukungan ini sejalan dengan komitmen Garuda untuk terus menjalankan amanah dari negara, dalam mengemban tugas sebagai maskapai representasi bangsa.
"Kami berperan aktif di garda terdepan dalam misi diplomasi kemanusiaan salah satunya melalui pendistribusian bantuan ke Afghanistan yang saat ini tengah membutuhkan dukungan dari masyarakat internasional," ujarnya.
Ia menambahkan prosedur pengiriman bantuan kemanusiaan ini telah melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan serta standar kelayakan pendistribusian kargo udara dalam kaitan perijinan pengiriman logistik antarnegara.
"Kami turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan humanitarian flight ini mengingat banyak aspek teknis yang harus dipersiapkan secara matang untuk memastikan kelancaran terlaksananya humanitarian flight ini," pungkas Irfan.