Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari memperkirakan kegiatan UMKM akan pulih seperti sebelum COVID-19 pada semester II-2022, lebih cepat dari prediksi awal yakni triwulan I-2023.
"Saat ini ekosistem ketahanan terhadap pandemi sudah terjadi, maka satu tahun kemudian pelaku UMKM sudah bisa kembali seperti masa sebelum COVID-19," ucap Supari dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut dia, keyakinan tersebut juga tercemin dari data hasil riset indeks UMKM BRI yang menunjukkan adanya optimisme yang sangat atraktif dari pelaku UMKM dalam menghadapi triwulan IV-2021, sehingga apabila bisa dipertahankan maka pada 2022 akan semakin baik.
Hasil riset BRI mencatat indeks bisnis UMKM pada triwulan III-2021 melonjak hingga angka 132, dari yang sebelumnya 88,1 pada triwulan II-2021.
Selain itu, tercatat pula kemampuan menabung UMKM yang sempat jatuh menjadi 5,87 persen pada 2020 dari 16,08 persen, kini meningkat menjadi 6,36 persen pada tahun 2021.
"Tren ini akan terus meningkat dan pada 2022, barangkali sudah akan mendekati sebelum COVID-19," ungkap Supari.
Di sisi lain, ia menjelaskan permintaan kredit UMKM pun sudah mencapai level di atas sebelum pandemi dalam lima bulan terakhir ini, karena setelah adanya gelombang kedua COVID-19 semua sudah dalam kendali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Jadi para pelaku UMKM kini sudah pulih dan tinggal bagaimana caranya kita jaga kondisi sekarang," ujarnya.
Saat ini, Supari menilai kasus pandemi harian sudah sangat rendah dan trennya dalam pengendalian yang sangat baik, sehingga menyebabkan mobilitas masyarakat semakin meningkat dan bahkan sudah mendekati masa sebelum COVID-19 untuk beberapa minggu terakhir.
Vaksinasi juga sangat agresif digencarkan pemerintah bersama pihak lainnya untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity yang lebih cepat.
"Saat ini ekosistem ketahanan terhadap pandemi sudah terjadi, maka satu tahun kemudian pelaku UMKM sudah bisa kembali seperti masa sebelum COVID-19," ucap Supari dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut dia, keyakinan tersebut juga tercemin dari data hasil riset indeks UMKM BRI yang menunjukkan adanya optimisme yang sangat atraktif dari pelaku UMKM dalam menghadapi triwulan IV-2021, sehingga apabila bisa dipertahankan maka pada 2022 akan semakin baik.
Hasil riset BRI mencatat indeks bisnis UMKM pada triwulan III-2021 melonjak hingga angka 132, dari yang sebelumnya 88,1 pada triwulan II-2021.
Selain itu, tercatat pula kemampuan menabung UMKM yang sempat jatuh menjadi 5,87 persen pada 2020 dari 16,08 persen, kini meningkat menjadi 6,36 persen pada tahun 2021.
"Tren ini akan terus meningkat dan pada 2022, barangkali sudah akan mendekati sebelum COVID-19," ungkap Supari.
Di sisi lain, ia menjelaskan permintaan kredit UMKM pun sudah mencapai level di atas sebelum pandemi dalam lima bulan terakhir ini, karena setelah adanya gelombang kedua COVID-19 semua sudah dalam kendali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Jadi para pelaku UMKM kini sudah pulih dan tinggal bagaimana caranya kita jaga kondisi sekarang," ujarnya.
Saat ini, Supari menilai kasus pandemi harian sudah sangat rendah dan trennya dalam pengendalian yang sangat baik, sehingga menyebabkan mobilitas masyarakat semakin meningkat dan bahkan sudah mendekati masa sebelum COVID-19 untuk beberapa minggu terakhir.
Vaksinasi juga sangat agresif digencarkan pemerintah bersama pihak lainnya untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity yang lebih cepat.