Kudus (ANTARA) - Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dipastikan tidak akan membuat media penyiaran radio kehilangan eksistensinya, namun agar tidak ditinggalkan pendengarnya mereka harus beradaptasi di era digital ini, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Persaingannya saat sekarang memang lebih ketat sehingga media radio harus bergeser dari sebelumnya transistor ke digital dan multi platform," ujarnya Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Seluruh Indonesia (Persada) ditemui usai mengunjungi Radio Suara Kudus di Kudus, Rabu.
Selain itu, kata dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) di masing-masing media penyiaran juga perlu ditingkatkan karena dituntut inovatif dan kreatif, terutama media radio yang dikelola pemerintah.
Biasanya, kata dia, media radio yang dikelola oleh pemerintah banyak yang kurang optimal, tetapi ada juga pemkab yang justru peduli sehingga media radio mengalami kemajuan operasional.
Menurut dia, radio plat merah milik Pemkab Kudus tersebut masih semangat dan memiliki jumlah pendengar yang cukup banyak.
"Radio Suara Kudus ini bisa dijadikan salah satu media untuk menyiarkan banyak hal. Bisa inspirasi dan sebagainya. Apalagi ini sudah masuk musim hujan dan ada banjir di Kudus. Cobalah, ini bisa disiarkan setiap hari sehingga akan menjadi acara yang inovatif," ujarnya.
Ia mengakui radio milik pemerintah memang harus mendapat dukungan, karena tanpa dukungan sulit berkembang dan akan kalah bersaing dengan radio swasta.
Selain itu, kata dia, penyiarnya harus inovatif dan jangan sampai kalah dengan radio swasta, termasuk terkait dengan konten, cara menyiarkan, kecanggihan, membangun komunitas pendengar radio serta melakukan kegiatan "off air" dengan manfaat yang lebih banyak.
"Kami juga berbincang-bincang dengan para pengelola radio terkait persiapan pindah ke digital dengan mengajukan aturan hukumnya sehingga syaratnya nanti jauh lebih mudah karena radio pemerintah juga punya kepentingan," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Kudus Yusie Sasepti mengaku senang dengan kunjungan Ganjar Parnowo ke Radio Suara Kudus karena untuk Jateng baru Radio Suara Kudus yang dikunjunginya.
"Ini tentu membanggakan dan memotivasi kami untuk lebih berkembang dan lebih profesional lagi," ujarnya.
Terkait dengan peningkatan SDM seperti yang disarankan oleh Ganjar, dia akan mengikuti, mengingat Persada juga akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada para penyiar radio di bidang penyiaran.
"Persaingannya saat sekarang memang lebih ketat sehingga media radio harus bergeser dari sebelumnya transistor ke digital dan multi platform," ujarnya Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Seluruh Indonesia (Persada) ditemui usai mengunjungi Radio Suara Kudus di Kudus, Rabu.
Selain itu, kata dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) di masing-masing media penyiaran juga perlu ditingkatkan karena dituntut inovatif dan kreatif, terutama media radio yang dikelola pemerintah.
Biasanya, kata dia, media radio yang dikelola oleh pemerintah banyak yang kurang optimal, tetapi ada juga pemkab yang justru peduli sehingga media radio mengalami kemajuan operasional.
Menurut dia, radio plat merah milik Pemkab Kudus tersebut masih semangat dan memiliki jumlah pendengar yang cukup banyak.
"Radio Suara Kudus ini bisa dijadikan salah satu media untuk menyiarkan banyak hal. Bisa inspirasi dan sebagainya. Apalagi ini sudah masuk musim hujan dan ada banjir di Kudus. Cobalah, ini bisa disiarkan setiap hari sehingga akan menjadi acara yang inovatif," ujarnya.
Ia mengakui radio milik pemerintah memang harus mendapat dukungan, karena tanpa dukungan sulit berkembang dan akan kalah bersaing dengan radio swasta.
Selain itu, kata dia, penyiarnya harus inovatif dan jangan sampai kalah dengan radio swasta, termasuk terkait dengan konten, cara menyiarkan, kecanggihan, membangun komunitas pendengar radio serta melakukan kegiatan "off air" dengan manfaat yang lebih banyak.
"Kami juga berbincang-bincang dengan para pengelola radio terkait persiapan pindah ke digital dengan mengajukan aturan hukumnya sehingga syaratnya nanti jauh lebih mudah karena radio pemerintah juga punya kepentingan," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Kudus Yusie Sasepti mengaku senang dengan kunjungan Ganjar Parnowo ke Radio Suara Kudus karena untuk Jateng baru Radio Suara Kudus yang dikunjunginya.
"Ini tentu membanggakan dan memotivasi kami untuk lebih berkembang dan lebih profesional lagi," ujarnya.
Terkait dengan peningkatan SDM seperti yang disarankan oleh Ganjar, dia akan mengikuti, mengingat Persada juga akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada para penyiar radio di bidang penyiaran.